Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Sofyan Basyir mengatakan, pasar obligasi di dalam negeri sampai tahun depan masih diminati pasar, karena tingkat suku bunga kredit bank cenderung turun yang memicu pelaku membeli obligasi itu.

"Permintaan obligasi itu oleh masyarakat masih cukup baik, meski laju inflasi Agustus 2009 diperkirakan meningkat dibanding bulan sebelumnya," katanya di Jakarta, Senin.

Sofyan Basyir mengatakan, laju inflasi Agustus 2009 yang meningkat belum mendorong bunga BI Rate bergerak naik, karena minimal bunga BI Rate bertahan.

"Kami optimis tis BI Rate bertahan pada angka 6,5 persen yang mendorong pelaku pasar asing terus bermain di pasar modal hingga tahun ini," katanya.

Karena itu, lanjut Sofyan Basyir, pasar obligasi masih tetap marak yang didukung oleh kecenderungan pasar bahwa suku bunga komersial bank turun.

"Dengan makin turunnya suku bunga bank, maka pasar obligasi masih tetap menarik,"ujarnya.

Menurut dia, BRI akan menerbitkan obligasi pada tahun depan, meski pada tahun ini sejumlah bank BUMN berminat menerbitkan obligasi seperti Bank Mandiri dan Bank BTN.

Apabila pasar menarik maka BRI akan menaikkan nilai penerbitan obligasi yang semula direncanakan Rp1,5 triliun menjadi Rp3 triliun, katanya.

Ia mengatakan, BRI sudah dikenal sebagai bank ritel yang memiliki kinerja cukup baik dengan perolehan laba bersih bank yang tertinggi, maka penerbitan obligasi akan disambut masyarakat luas. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009