Washington,(ANTARA News) - Amerika Serikat cemas bahwa rencana Venezuela untuk membeli senjata senilai dua miliar dolar dari Rusia akan bisa memacu perlombaan senjata di kawasan tersebut, kata juru bicara Deplu AS Senin.

Presiden Hugo Chavez Minggu mengumumkan bahwa Rusia telah sepakat untuk memberikan pinjaman 2,2 miliar dolar kepada Venezuela untuk pembelian 92 tank dan rudal-rudal canggih anti pesawat terbang, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Juru bicara Deplu, Ian Kelly, mengatakan AS khawatir mengenai perjanjian senjata itu.

"Kami secara umum cemas mengenai pernyataan keinginan Venezuela untuk membangun persenjataan, dan kami pikir rencana itu merupakan tantangan serius terhadap stabilitas di belahan bumi Barat," kata Kelly kepada para wartawan.

"Apa yang mereka inginkan untuk jual dan apa yang mereka beli adalah lebih dari negara-negara lain di Amerika Selatan. Dan, memang, kami cemas mengenai perlombaan senjata di kawasan ini," kata Kelly.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Venezuela telah membeli senjata-senjata dari Rusia lebih dari empat miliar dolar, termasuk 24 pesawat jet tempur Sukhoi.

Kritik-kritik mengatakan, Venezuela sedang memanaskan perlombaan senjata di Amerika Latin. Namun Chavez mengatakan, dia sedang berupaya memodernisasi militer negaranya untuk tujuan pertahanan.

Venezuela sedang terlibat dalam sengketa diplomatik dengan Kolombia berkaitan dengan kesepakatan untuk mengizinkan tentara AS, mempunyai akses ke banyak pangkalan di negara itu, dalam rangka membantu perang penyelundup obat dan gerilyawan.

Chavez, yang juga dikenal sebagai pengecam pedas kebijakan luar negeri AS, mengatakan bahwa rencananya pangkalan Kolombia akan digunakan untuk melancarkan serangan terhadap Venezuela, serta meredam meningkatnya resiko perang di Amerika Selatan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009