Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) menggelar Training ESQ, yang diikuti oleh kurang lebih 2000 mahasiswa sebagai bagian dari program pengembangan kemampuan mahasiswa.

Training yang akan berlangsung selama dua hari itu, dibawakan oleh Ridwan Mukrida.

Deputi Direktur Kantor Komunikasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, di Depok,Jabar, mengatakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia tersebut merupakan bagian dari program pengembangan "soft-skill" mahasiswa.

Menurut Devie, dalam berbagai studi yang dilakukan oleh universitas-universitas di seluruh dunia, ditemukan fakta bahwa sekitar 80 persen manajer berhasil mencapai posisi terbaik di tempat mereka bekerja dengan bermodalkan tidak hanya intelektualitas namun didukung pula oleh kecerdasan emosi, spiritual dan daya juang tinggi.

Oleh karena itu, lanjut dia, UI berkewajiban untuk membekali anak didiknya dengan program-program yang tidak abai terhadap pengembangan emosi dan spiritual peserta didik.

Ia mengatakan secara konkret UI terus berkomitmen mendukung berbagai aktivitas mahasiswa di luar kegiatan akademik. Hal ini dimaksudkan agar kelak para alumni UI mampu hadir sebagai bagian dari solusi bukan sebagai bagian dari masalah.

Untuk itu, saat ini UI telah mengimplementasikan metode belajar Problem Based Learning (PBL) sebagai salah satu pendekatan yang dianggap mampu mendorong mahasiswa untuk memiliki kecerdasan yang utuh.

Dikatakannya PBL merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada mahasiswa, dimana mahasiswa dilibatkan untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkannya.

Kemampuan memecahkan masalah inilah yang menjadi kekuatan individu dalam berinteraksi di organisasi manapun. Secara nyata telah dibuktikan, bahwa para lulusan UI tidak hanya mengantongi nilai akademik terbaik, tetapi sekaligus memiliki jam terbang organisasi yang tinggi, bahkan berimplikasi pada prestasi nonakademik, katanya.

Prestasi mahasiswa UI diantaranya adalah Juara 1 pada ICRC Asia Pacific International Humanitarian Law 2009, 3rd Best Speaker dalam Word University Debating Championships 2008, Best Written Memorandum for Respondent dalam The 9th Annual International Maritime Law 2008.

Dengan program-program akademik dan nonakademik yang padat, hal ini membuat para lulusan UI tidak sulit dalam mencari pekerjaan.

Berdasarkan studi yang dilakukan UI, sekitar 60 persen mahasiswa UI hanya menunggu maksimal 5 bulan untuk mendapatkan pekerjaan. Selebihnya, sudah memperoleh pekerjaan semenjak masih duduk di bangku kuliah.(*)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009