Krynica, Polandia (ANTARA News/AFP) - Setelah gagal lolos kualifikasi Piala Dunia 2010, Polandia mengalihkan perhatiannya ke Kejuaraan Eropa 2012, yang menurut para ahli bisa membangkitkan perekonomian negara tersebut.

Euro 2012, yang akan digelar Polandia bersama Ukraina, akan menelan biaya sekitar 70 miliar zlotys (24,6 miliar dolar AS), kata menteri olahraga Miroslaw Drzewiecki dalam forum Krynica Economic di selatan Polandia pekan ini.

"Ini adalah sebuah investasi bukan hanya untuk 2012, tapi juga sesudahnya," katanya.

Polandia yang mengalami masalah ekonomi sejak hancurnya blok komunis pada 1989 dan bergabung dengan Uni Eropa pada 2004, sempat menikmati pertumbuhan ekonomi yang pesat sebelum krisis global baru-baru ini.

Meski terjadi penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi, Polandia bisa terhindar dari resesi lebih dalam sementara krisis melanda 27 negara Uni Eropa.

"Kami tahu sekarang ini saatnya krisis, tapi juga sebuah kesempatan bagus untuk investasi karena harga-haraga dalam tender lebih rendah, yang berarti akan mendapatkan yang kita perlukan dengan biaya rendah," katanya.

"Hasilnya akan bisa untuk jangka panjang," tambahnya.

Ekonom Polandia, Jakub Borowski yang memimpin riset yang dilakukan panitia Euro Polandia untuk menghitung keuntungan Euro 2012, menggambarkan pelajaran khususnya dari Portugal yang menggelar Euro 2004.

Euro 2012 dijadwalkan dimulai di Warsawa pada 9 Juni. Event ini diperkirakan akan menarik kedatangan ratusan ribu fans, wartawan, dan delegasi sepak bola dari seluruh Eropa dan luar Eropa.

Para tamu tersebut diperkirakan akan membelanjakan paling tidak 438 juta zlotys, menurut penelitian Borowski.

Namun benefit ekonomi seharusnya tidak hanya pada saat berlangsungnya event lima pekan itu.

Berkat Euro 2012, ekonomi Polandia hingga 2020 akan menikmati pemasukan 26,6 miliar zlotys, setara dengan 2,0 persen produk domestik bruto 2009, kata Borowski.

"Jumlah itu lumayan besar," katanya kepada AFP.

Pada April 2007, badan sepak bola Eropa (UEFA) membuat banyak pihak tercengang dengan terpilihnya Polandia dan Ukraina sebagai tuan rumah Euro 2012, mengalahkan Italia dan Hongaria-Kroasia.

Untuk pertama kalinya kejuaraan ini berlangsung di negara bekas komunis.

Ada keraguan mengenai kemampuan dua negara itu dalam membangun atau merehabilitasi stadion-stadion, hotel dan prasarana transportasi.

Sementara kekhawatiran UEFA terhadap Poladia telah surut, Ukraina masih di bawah tekanan.

Menurut Borowski, 21,1 pesen dari pendapatan hingga 2020 akan diperoleh dari stadion dan arena latihan -- yang juga bisa digunakan sebagai tempat konser dan sidang, misalnya.

Selanjutnya 29,5 persen akan ditanam untuk meningkatkan fasilitas pariwisata.

Namun faktor besar, 49,4 persen, akan datang dari perbaikan infrastruktur transportasi, yang masih jadi masalah dalam pembangunan di Polandia.

Meski ada bantuan Uni Eropa sebelum dan sejak Polandia bergabung, negara itu masih belum dapat menyelesaikan jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota utama. Di Ukraina situasinya lebih buruk.

Fasilitas kereta apa dan bandara juga masih bermasalah.

"Perbaikan infrastruktur akan memberi kontribusi bagi efektivitas ekonomi secara keseluruhan," kata Borowski.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009