Pembangunan Politeknik PU Semarang seluas 30 hektare dimulai 2021, tendernya mulai Oktober 2020
Semarang (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun Gedung Politeknik Pekerjaan Umum di Kota Semarang, Jateng, yang akan menghasilkan sumber daya manusia bidang PU berkualitas, kompeten, profesional, berdaya saing tinggi serta siap kerja.

"Pembangunan Politeknik PU Semarang dengan total luas 30 hektare dimulai 2021, tapi tendernya mulai Oktober 2020," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi pembangunan Gedung Politeknik PU di Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, Kamis.

Baca juga: PUPR: Politeknik PU kejar kebutuhan tenaga terampil konstruksi

Saat ini Politeknik PU Semarang menempati salah satu gedung milik Universitas Diponegoro di daerah Tembalang dengan tiga program pendidikan yaitu Prodi Jalan dan Jembatan, Prodi Bangunan Gedung serta Prodi Bangunan Air.

Selain Gedung Politeknik PU, Kementerian PUPR juga akan membangun asrama untuk mahasiswa dari seluruh Indonesia tanpa menggunakan sistem ikatan dinas.

Baca juga: Politeknik PU bakal cetak tenaga trampil bidang konstruksi

"Rencananya kita bangun kampus termasuk asramanya di sini, ini bukan ikatan dinas, tapi (kampus yang) berasrama," ujarnya.

Terkait dengan adanya pandemi COVID-19, Menteri Basuki berencana mengeluarkan kebijakan pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang terdampak.

Baca juga: Kementerian PUPR tuntaskan konstruksi perpustakaan Politeknik Jakarta

Baca juga: Kemendikbud sebut pembelajaran daring di politeknik terus dilanjutkan


"Saya keluarkan kebijakan pemberian beasiswa, kriteria penerima beasiswa tergantung kebijakan Rektor Politeknik PU, selain indeks prestasi mungkin juga kemampuan orang tua dan semangat," katanya.

Menurut Basuki, Politeknik PU unik karena hanya mengajarkan ilmu bidang pekerjaan umum dengan menggunakan alat-alat yang sama dipakai oleh jajaran Kementerian PUPR.

"Ini unik karena hanya untuk ke-PU-an, satu semester di kelas, tiga semester di lapangan sehingga lulusan bisa langsung bekerja dan tidak gagap lagi (menggunakan alat-alat Kementerian PUPR), baik 'software' maupun alat-alat berat," ujarnya.

Baca juga: Kemendikbud jadikan SMK empat tahun atau setara diploma 1 atau 2

 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020