Medan (ANTARA News) - Jalan dan jembatan serta sejumlah fasilitas umum lainnya dilaporkan rusak berat, bahkan sebagian hancur diterjang banjir yang melanda enam desa di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupatan Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sumut, H Eddy Sofian, di Medan Rabu menyebutkan, sedikitnya tiga jembatan putus dan sejumlah ruas jalan hancur akibat musibah banjir yang terjadi Selasa (15/9) dini hari sekitar pukul 02:00 WIB tersebut.

"Puluhan rumah juga hancur dilanda banjir yang disertai materil berat berupa kayu dan pepohonan, disamping sejumlah fasilitas umum lainnya seperti sekolah dan rumah ibadah," katanya.

Ketika ditanya kerugian yang diderita akibat kerusakan infrastruktur di Mandailing Natal, Eddy Syofian mengatakan, untuk saat ini semua pihak termasuk Pemerintah Provinsi Sumut masih fokus pada tanggap darurat dan mengutamakan penanganan korban.

"Kerugian cukup besar, tapi untuk saat ini kita masih memusatkan perhatian ke masalah penanganan korban termasuk penyaluran bantuan bahan makanan dan kebutuhan lain. Setelah ini, baru kita fokus masalah infrastruktur," ujarnya.

Enam desa di Kecamatan Muara Batang Gadis yang dilanda banjir dengan genangan air mencapai dua meter tersebut masing-masing Desa Rantau Panjang, Desa Lubuk Kapondong I, Lubuk Kapondong II, Saleh Baru, Tagilang dan Desa Manuncang.

Terkait sumber biaya perbaikan infrastruktur sendiri, menurut eddy Syofian, sangat tergantung pada kondisi kerusakannya.

"Kalau rusaknya sedikit mungkin cukup ditangani pemda setempat, tapi kalau memang berat bukan tidak kungkin ditangani pemerintah provinsi dan bahkan pusat," katanya.

Sementara itu, jumlah pasti korban tewas akibat banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Batang Gadis itu masih simpang siur, karena sulitnya komunikasi ke lokasi.

Informasi dari Bupati Mandailing Natal, Amru Daulay, menyebutkan telah ditemukan sembilan korban meninggal dunia di desa-desa yang dilanda musibah, namun laporan sebelumnya menyebutkan ada 15 korban tewas dan puluhan lainnya dinyatakan hilang.

Eddy Syofian mengatakan, bantuan untuk para korban selamat juga mulai berdatangan kendati perjalanan ke lokasi cukup sulit.

Tempat terdekat ke lokasi bencana adalah Singkuang, ibu kecamatan Muara Sipongi yang dapat ditempuh dalam waktu empat jam dengan menggunakan perahu karet.

"Bantuan berupa berbagai jenis makanan dan minuman sudah dikirim ke lokasi dengan menyusuri sungai, dan untuk sementara diterima dan disalurkan kepada korban banjir melalui posko yang didirikan di Kecamatan Natal," jelasnya.

Enam desa di Kecamatan Muara Batang Gadis yang dilanda banjir masing-masing Desa Rantau Panjang, Desa Lubuk Kapondong I, Lubuk Kapondong II, Saleh Baru, Tagilang dan Desa Manuncang.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009