Tasikmalaya (ANTARA News) - Bupati Tasikmalaya minta kepada seluruh korban gempa Tasikmalaya untuk meninggalkan tempat pengungsian sebelum hari raya Idul Fitri 1430 Hijriyah.

"Karena sekarang sudah 14 hari tanggap darurat, jadi diminta seluruh masyarakat agar meninggalkan tempat pengungsian, apalagi sekarang akan memasuki Lebaran," kata Bupati Tasikmalaya, Tatang Farhanul Hakim, usai menggelar evaluasi benca gempa di Pendopo, Rabu.

Permintaan tersebut karena khawatir kondisi kesehatan masyarakat terganggu jika terlalu lama tinggal di pengungsian, maka sebaiknya kembali ke rumah masing-masing karena kondisi alam dinilai sudah membaik dan tidak akan terjadi kembali gempa susulan.

Dikatakan Tatang permintaan tersebut sesuai dengan waktu yang ditetapkan tanggap darurat bencana alam selama 14 hari, terhitung sejak terjadinya gempa yang mengguncang Tasikmalaya, Rabu (2/9).

"Permintaan warga agar pindah itu supaya masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti biasanya termasuk bisa merayakan Lebaran di rumahnya," katanya.

Namun permintaan tersebut kata Tatang warga yang rumahnya rusak berat dan tidak layak ditempati maka diharapkan agar mendirikan tenda darurat disekitar rumahnya dengan bantuan tenda dari pemerintah.

Selain itu bantuan bagi korban gempa tetap akan ditanggulangi dan diberikan, dengan upaya pemerintah menyediakan bantuan sembako dan keperluan selama dibutuhkan di tenda pengungsian.

"Kalau rumah warga masih bisa di tempati maka sebaiknya ditempati saja, tapi kalau rumahnya benar-benar rusak dan hancur agar mendirikan tenda di sekitar rumahnya, dan pemerintah tetap akan memberikan bantuan," kata Bupati.

Dikatakan Bupati bantuan tersebut termasuk perbaikan rumah, namun diharapkan warga agar bersabar menunggu proses pencairan dana bantuan untuk membangun kembali rumah yang tergolong rusak berat.

Sementara itu kepala Desa Sukasetia Kecamatan Cisayong, Eli Sutardi Praja, mengatakan warga yang menjadi korban gempa di desanya sudah meninggalkan tenda pusat pengungsian sejak tiga hari terakhir.

"Warga sudah meninggalkan tempat pengungsian di lapangan Desa Sukasetia," katanya.

Selain itu warga yang meninggalkan tenda pengungsian karena merasa aman dan tidak akan terjadi kembali gempa bumi, serta memilih menjaga dan membereskan puing-puing rumahnya yang masih berantakan akibat gempa yang mengguncang rumahnya.

Dikatakan Eli korban yang meninbggalkan tenda pengungsian tetap menerima bantuan dari berbagai pihak melalui petugas pengelola bantuan di Kecamatan kemudian kelurahan dan selanjutnya dibagi ratakan kepada warga korban gempa yang tinggal di masing-masing tenda atau rumah.

"Bantuan yang kami terima tetap kami bagikan secara merata kepada korban gempa, karena selama ini warga masih membutuhkan bantuan," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009