Jerusalem (ANTARA News)- Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dalam wawancara yang disiarkan Kamis mengatakan ia tidak menganggap Iran sebagai satu ancaman bagi eksistensi negara Yahudi itu, satu pandangan yang tampaknya berbeda dari pernyataan Israel dalam waktu belakangan ini.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip pernyataan Barak, ketua Partai Buruh yang berhaluan kiri tengah, mengatakan "Iran tidak merupakan ancaman eksistensial terhadap Israel."

Menjawab satu pertanyaan tentang program nuklir Teheran yang menurut Israel bertujuan untuk memproduksi senjata-senjata atom, Barak mengatakan dalam wawancara dengan suratkabar itu:

"Saya tidak termasuk di antara mereka yang yakin Iran adalah satu masalah eksistensial bagi Israel."

Barak mengatakan "Israel kuat, saya melihat tidak satu pihakpun dapat menimbulkan ancaman eksistensial," walaupun ia menambahkan ia menganggap sebagai satu tantangan bagi seluruh dunia.

Para pemimpin Israel berulang ulang mengatakan mereka menganggap pembangunan nuklir Iran sebagai satu ancaman, mengacu pada imbauan Presiden Iran Mahmnoud Ahmadinejad agar negara Yahudi itu dihapus dari peta, dan dukungan pada kelompok-kelompok yang berusaha menghancurkan Israel.

Iran menegaskan program nuklirnya hanya bertujuan tenaga listrik.

Negara-negara Barat mengusahakan sanksi-sanksi keras terhadap Iran, bersama dengan usaha-usaha dialog oleh Presiden AS Barack Obama, dalam satu usaha untuk menekan Iran menghentikan pembangunan nuklirnya.

Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang diduga kuat memiliki senjata nuklir.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009