Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Majelis Ulama DKI HMCholil Nafis menilai tayangan televisi selama bulan puasa sebagian besar masih jauh dari spirit puasa, meski mengambil tema Ramadhan.

"Program yang disuguhkan lebih mengedepankan sisi hiburan dan komersialisasi Ramadhan dan puasa daripada spirit puasa itu sendiri," katanya di Jakarta, Kamis.

Menurut Cholil, karena hanya mengedepankan hiburan dan sisi komersial, program acara Ramadan justru semakin jauh dengan spirit puasa Ramadhan.

Salah satu spirit puasa Ramadhan, kata Cholil, adalah membangun kepekaan terhadap masalah sosial, sementara program yang ditayangkan di televisi lebih banyak bersifat hura-hura.

Untungnya, lanjut wakil ketua Pengurus Pusat Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) itu, meski terbilang minim, masih ada program tayangan yang sesuai dengan spirit Ramadhan, yang juga tidak sedikit penggemarnya.

Ia mencontohkan program yang dinilainya sangat bagus yaitu pengajian kitab Tafsir Al Misbah oleh Prof Dr KH M Quraish Shihab.

"Acara yang sangat bagus, ya, pengajiannyaHM Quraish Shihab, pengajian tafsir Al Misbah. Itu mencerdaskan pemirsa," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009