Solo (ANTARA News) - Sebanyak 15.348 bus masuk ke Terminal Bus Tirtonadi Solo dengan menurunkan 93.944 penumpang dan 11.168 bus dengan membawa 62.473 penumpang meninggalkan terminal ini selama H-7 sampai H-4 (17/9) Lebaran 2009.

Sementara bus ekstra yang masuk di terminal ini pada periode yang sama tercatat 499 armada dengan menurunkan 8.873 orang, kata Kepala Terminal Bus Tirtonadi Solo Sardjono, Jumat.

Bus ektra yang masuk di terminal Solo, sebagian besar datang dari Jakarta, Bandung, Bogor, Banten dan setelah menurunkan penumpang ada yang langsung kembali ke Jakarta dan lainnya istirahat di Pedaringan Solo.

Pada Kamis (17/9) bus yang datang diterminal ini tercatat 4.463 armada dengan menurunkan penumpang 30.657 orang, sementara yang berangkat 3.499 armada dengan mengangkut 21.348 penumpang, sedangkan bus ekstra yang masuk tercatat 267 armada dengan menurunkan 3.939 orang.

Menyinggung ledakan penumpang arus mudik Lebaran di Terminal Bus Tirtonadi Solo, Sardjono mengatakan sampai saat ini belum terjadi, dan diperkirakan terjadi Jumat (18/9) dan Sabtu (19/9) karena para karyawan yang bekerja di intansi pemerintah maupun swasta sudah libur.

"Situasi di terminal sekarang memang ada kenaikan calo penumpang yang akan menggunakan moda angkutan bus, tetapi belum terjadi ledakan, semua masih bisa dilayani baik untuk jalur antarkota dalam provinsi atau angkutan pedesaan," katanya.

Sardjono mengatakan tim gabungan dari Departemen Perhubungan dan Departemen Kesehatan pada Kamis (17/9) juga datang di Terminal Bus Tirtonadi Solo untuk melakukan pengecekan urine operator bus antarkota antarprovinsi.

Dari 50 operator bus yang diperiksa, dua orang di antaranya mempunyai penyakit darah tinggi dan darah rendah. Kedua operator ini langsung mendapat pengobatan secara cuma-cuma dan disarankan untuk istirahat dulu.

"Tim tersebut telah memberikan penilaian baik dalam pelayanan di terminal ini, karena ada satu lokasi pelayanan kesehatan dan ini bisa diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan satu unit mobil ambulans yang multi fungsi," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009