Havana, (ANTARA News) - Para pejabat Amerika Serikat dan Kuba, Kamis melakukan pertemuan untuk membicarakan kemungkinan dimulainya kembali layanan pos langsung dalam perundingan putaran pertama yang disebut Kuba sebagai "luas dan bermanfaat".

Perundingan itu, hasil dari sebuah usul AS Mei lalu, dianggap sebagai satu langkah lain dalam usaha Presiden AS Barack Obama untuk memperbaiki hubungan AS-Kuba yang lama retak, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dalam sebuah pernyataan, Kuba mengatakan kedua pihak membicarakan masalah-masalah termasuk "transportasi antaran pos, keamanan pos dan metode pembayaran bagi pelayanan itu."

Pernyataan itu mengatakan Kuba mengajukan usulan-usulan kepada AS dan menegaskan bahwa larangan-larangan yang diberlakukan oleh embargo perdagangan AS terhadap pulau itu harus dicabut.

"Kami puas dengan perkembangan dalam perundingan pertama ini, yang memungkinkan kami membahas masalah-masalah yang sulit untuk memulihkan pertukaran surat," kata pejabat penting Kemlu Kuba Josefina Vidal Ferreiro, yang memimpin delegasi Kuba dalam pernyataan itu.

Ia mengatakan para perunding sepakat tentang perlunya melakukan perundingan-perundingan lagi " dalam beberapa bulan ke depan," kata delegasi Kuba itu yang termasuk para pejabat kementerian telekomunikasi dan instansi pos.

Seorang juru bicara AS tidak bisa dihubungi untuk diminta komentarnya tetapi sebelumnya mengatakan perundingan akan "dijajaki" dan menyangkut "masalah-masalah teknis" yang bertujuan untuk meletakkan kerangka dasar bagi diskusi-diskusi pada masa depan.

Delegasi AS termasuk para pejabat Dinas Pos AS dan dipimpin Bisa William asisten Menlu urusan Belahan Bumi Barat.

Dia adalah pejabat paling senior AS mengunjungi Kuba dari pemerintah Obama.

Washington, yang memberlakukan embargo perdagangan terhadap Kuba Februari 1962, memutuskan hubungan pos langsung Agustus 1963 sebagai bagian dari kampanyenya untuk menumbangkan pemerintah komunis pimpinan Fidel Castro, yang berkuasa dalam revolusi tahun 1959.

Castro, 83 tahun mengundurkan diri tahun lalu atas alasan kesehatan dan kini ia digantikan oleh adiknya Raul Castro, 78 memimpin negara itu.

Surat pos antara AS dan Kuba harus dikirim melalui negara ketiga dan dapat memakan waktu selama dua bulan baru diserahkan.

Obama, yang mengatakan ia ingin memperbaiki hubungan itu, mencabut larangan-karangan perjalanan dan pengiriman uang kontan ke Kuba oleh para warga Kuba Amerika dan melakukan tindakan untuk membuka kembali dialog dengan pemerintah Kuba yang oleh orang yang digantikannya George W.Bush hentikan.

Tetapi ia mengatakan embargo itu akan tetap berlaku sampai Kuba menunjukkan kemajuan dalam hal hak asasi manusia dan membebaskan para tahanan politik, masalah-masalah yang menurut Havana adalah masalah dalam negeri.

Menlu Kuba Bruno Rodriguez dalam jumpa pers, Rabu mengeluh bahwa walaupun "niat-niat" baik Obama, "tidak ada perubahan dalam penerapa embargo itu," yang Kuba tuduh menyebabkan banyak masalah ekonomi baginya.

AS mengatakan pihaknya mengusulkan diskusi pelayanan pos dengan Kuba beberapa kali dalam tahun-tahun belakangan ini sebelum undangan Mei itu diterima.

Kuba juga menginginkan perlindungan dari perkara-perkara hukum yang telah dilakukan terhadap negara itu di AS, sebagian besar oleh warga Kuba di pengasingan , dan menegaskan di masa lalu bahwa hubungan pelayanan pos langsung harus disertai dengan dimualainya kembali penerbangan-penerbangan komersial dari AS.

Kini, hanya pesawat charter yang beroperasi.(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009