Ternate (ANTARA News) - Ribuan warga Ternate, Maluku Utara (Malut) menyambut jenazah Sultan Bacan Gahral Adyan Syah di Bandara Babullah Ternate, Selasa, yang dibawa dari Jakarta menggunakan pesawat carter.

Sultan Bacan meninggal di rumahnya di kawasan Pondok Indah Jakarta pada Senin petang akibat penyakit gagal ginjal yang diderita beberapa tahun terakhir. Ia meninggal dalam usia 66 tahun.

Dari Bandara Sultan Babullah Ternate, jenazah mantan Bupati Maluku Utara (ketika Maluku Utara masih dalam wilayah Provinsi Maluku) itu dibawa ke Kedaton Kesultanan Ternate.

Sultan Bacan masih merupakan kerabat dekat Sultan Ternate Mudaffar Syah. Jenazah Sultan Bacan selanjutnya dibawa ke Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) menggunakan kapal motor.

Sejumlah pejabat di Malut, seperti Gubernur Malut Thaib Armaiyn, Wakil Gubernur Malut Gani Kasuba, bupati/wali kota se- Malut, pimpinan DPRD serta para tokoh adat di daerah terlihat mengantar jenazah Sultan Bacan di pelabuhan Bastiong Ternate.

Sultan Bacan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Salah seorang anaknya bekerja pada salah satu bank di luar negeri dan sampai hari ini dia belum tiba di Ternate.

Salah seorang tokoh masyarakat di Malut yang juga Wakil Ketua DPRD Malut Syaiful Ruray mengatakan Malut telah kehilangan salah seorang tokoh terbaik.

Ia menambahkan, almarhum selama ini telah banyak berjasa bagi daerah Malut baik dalam hal pemerintahan maupun dalam bidang sosial kemasyarakatan.

Sultan Bacan merupakan salah seorang perintis pemekaran Maluku Utara menjadi provinsi tahun 1999 silam. Ia juga banyak berjasa dalam memperjuangkan pemekaran dua kabupaten di Malut menjadi sembilan kabupaten/kota.

Sementara itu, keterangan dari Kesultanan Bacan menyebutkan bahwa Sultan Bacan akan dikebumikan di halaman masjid Sultan Bacan pada Selasa malam setelah terlebih dahulu disemayamkan di Kedaton Kesultanan Bacan. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009