Jambi (ANTARA News) - Akibat kabut asap yang pekat dan mengganggu penerbangan pesawat Garuda Indonesia Rute Jakarta-Jambi yang seharusnya mendarat di bandara Sultan Thaha Saifudin (STS) pukul 08:15 WIB terpaksa mengalihkan pendaratan ke bandara Sultan Mahmud Badarudin II Pelembang, menunggu kondisi cuaca di Jambi normal.

Junior Manager Lalu lintas Udara bandara STS Jambi, Dwi Putra Jaya di Jambi Rabu mengatakan, pada Rabu pagi (23/9) kabut asap di Kota Jambi cukup pekat dan rendah, sehingga mengganggu jarak pandang pilot dengan landasan pacu.

"Kepekatan kabut asap pada Rabu pagi cukup rendah, mencapai 500 meter atau jauh dari jarak minimal pandangan pilot dengan landasan pacu 2.000 meter," katanya.

Kendati kabut asap itu cukup rendah, namun tidak sampai menutup layanan bandara STS terhadap penerbangan, karena pada pukul 08:00 jarak pandang sudah mencapai 3.000 meter.

Garuda Indonesia dari Jakarta Jambi itu, semestinya bisa melakukan pendaratan, namun karena pilot pesawat itu meragukan kondisi udara di Jambi memilih istirahat di Palembang menunggu jarak pandang benar-benar normal.

Pesawat penerbangan pertama dari Jambi ke Jakarta setelah Lion Air yang menginap di Jambi itu, baru berani mendarat di bandara STS Jambi pukul 11:00 WIB, atau tertunda hampir tiga jam.

Garuda Indonesia yang seharusnya mendarat pukul 08:15 WIB dan lepas landas 8:45 itu mendarat pukul 11:00 WIB dan sudah kembali ke Jakarta melanjutkan perjalanannya.

Sementara itu untuk penerbangan lainnya seperti Batavia Air, Mandala Air, Sriwijaya Air, Lion Air dan Kartika Air berjalan sesuai jadwal atau waktu yang ditetapkan.

Menanggapi lonjakan arus balik lebaran pada H+2, Dwi mengatakan, tidak ada penambahan penerbangan atau semua penumpang dapat terlayani dengan jumlah penerbangan yang ada.(*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009