Jakarta,(ANTARA News) - Senior Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan bingung terhadap pernyataan Ketua Badan Pengawas Keuangan (BPK) Anwar Nasution tentang tidak validnya data kasus Bank Century yang diberikannya.

"Sebenarnya saya susah untuk menjawabnya, mana yang tidak benar," kata Darmin, saat dimintai konfirmasi wartawan seusai Salat Jumat di Jakarta, Jumat.

Dia bahkan meminta wartawan menanyakan langsung kepada Anwar Nasution atau Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang data yang dianggap kurang valid tersebut.

Tentang neraca Bank Century yang disampaikan BI periode Oktober 2008, Darmin mengatakan memang untuk laporan per Nopember 2008 belum selesai dan baru beberapa hari kemudian baru selesai laporan per Nopember 2008.

"Dalam rapat itu sudah dijelaskan bahwa laporan per Oktober, setelah selesai akan diajukan kembali laporan per Nopember. Jadi saya bingung mana yang dikatakan tidak valid," jelasnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua BPK Anwar Nasution mengatakan bahwa Menkeu Sri Mulyani meragukan kualitas data yang diberikan BI tentang kasus Bank Century.

"Sri Mulyani mengatakan ia meragukan kualitas data BI," kata Ketua BPK Anwar Nasution, usai halal bihalal, di Gedung BPK, Jumat.

Menurut Anwar, Sri Mulyani, mempermasalahkan tentang keakurasian dan pemutakhiran data perbankan yang ada.

Sedangkan Boediono, lanjut Anwar, merasa prihatin dengan kualitas pemeriksaan perbankan yang ada saat ini. Kualitas pemeriksaan yang ada harus lebih ditingkatkan lagi.

Anwar juga mengatakan pihaknya telah melakukan wawancara dengan Sri Mulyani dan Mantan Gubernur BI Boediono tentang masalah kasus Bank Century yang berjalan lancar.

Menurut ketua BPK ini, Sri Mulyani dan Boediono menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara gamblang.

Lebih jauh Anwar menerangkan, hingga saat ini pihaknya masih akan terus memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat kasus gelontoran dana Rp 6,7 triliun ini.

"Masih akan terus ditelusuri kemana aliran dana itu. Pemeriksaan mengenai kemana aliran dana itu tidak mudah," tegasnya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009