Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) Timoer Soetanto mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui rencana pemegang saham yang akan melepas kepemilikannya di Bakrie Life.

"Saya tidak tahu rencana pemegang saham dan bukan posisi saya untuk menjawab itu," kata Timoer, ketika menjawab pertanyaan wartawan atas pemberitaan rencana penjualan Bakrie Life di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, manajemen Bakrie Life hanya ditugasi untuk menciptakan usahanya menjadi kembali stabil, setelah adanya kasus gagal bayar produk "Diamond Investa" senilai Rp350 miliar.

Timoer juga tidak mengetahui rencana BNBR untuk menggandeng investor baru ke dalam Bakrie Life. "Saya tidak dalam posisi menjawab itu, itu keputusan pemegang saham," tegasnya.

Dia mengatakan bahwa saat ini Bakrie Life dimiliki oleh Bakrie Capital sebesar 91 persen dan sisanya dimiliki oleh karyawan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, BNBR akan menjual dan akan menggandeng investor baru dalam menjalankan usaha Bakrie Life ke depan. Salah satu investor yang tertarik adalah Maxima Financindo.

Timoer menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk melakukan negosiasi dengan nasabah produk "Diamond Investa" yang ditargetkan selesai dalam 30 hari ke depan.

Selain itu pihaknya juga akan melakukan revisi produk-produk investasinya untuk mencari peluang guna melanjutkan usahanya.

"Kami akan memperbaiki produk yang ada sekarang," katanya.

Timoer juga menegaskan bahwa kasus gagal bayar terjadi pada produk "Diamond Investa" tersebut, sebagai dampak dari krisis ekonomi yang terjadi.

Sebagian besar dana "Diamond Investa" sebesar 80 persen ditanamkan ke investasi saham, dimana pasar saham mengalami koreksi akibat krisis global.

Anjloknya pasar saham tersebut telah membuat investasi "Diamond Investa" menjadi negatif, sehingga berpengaruh pada posisi kas perseroan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009