Kido/Hendra maju ke final turnamen berhadiah 200.000 dolar AS tersebut setelah memenangi partai semifinal di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Sabtu, atas unggulan delapan asal Indonesia Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan 21-17, 21-15.
Hendra Setiawan mengatakan menjaga pola permainan adalah kunci kemenangan mereka atas pasangan mantan pemain pelatnas itu.
"Yang penting menjaga pola permainan dan konsentrasi," kata juara Olimpiade Beijing 2008 yang absen tiga bulan menyusul gangguan kesehatan yang dialami Kido.
Sementara itu pasangan Rian/Yonatan bangkit dari ketertinggalan pada game pertama untuk mengalahkan pasangan Amerika Serikat juara dunia 2005 Howard Bach/Tony Gunawan 15-21, 21-17, 21-17.
Soal pertemuan dengan teman latihannya di Cipayung, Kido mengaku yakin dapat memenangi pertandingan meskipun tidak mau menganggap enteng pasangan yang sedang tampil bagus itu.
"Ya harus yakin, tetapi pasti tidak mudah, karena mereka juga sedang bagus," kata Kido.
Sementara itu, Ganda putri unggulan keenam Greysia Polii/Nitya Krishinda gagal
mencapai final setelah tidak bisa melanjutkan pertandingan melawan unggulan kelima asal China Ma Jin/Wang Xiaoli.
Pasangan Indonesia itu mundur dari pertandingan saat tertinggal 21-18, 14-21, 10-17 karena cedera lutut yang pernah diderita Greysia kembali terasa.
"Ligamen lututnya yg pernah cedera terasa lagi, jadi lebih baik stop daripada tambah parah," ujar pelatih ganda putri Aryono Miranat.
Aryono menegaskan bahwa sakit yang dialami Greysia kali ini tidak parah seperti yang lalu tetapi karena khawatir tambah parah lebih baik tidak melanjutkan permainan.
Mundurnya Greysia/Nitya memberi kemenangan bagi pasangan China tersebut. Di final mereka akan memperebutkan gelar dengan satu-satunya harapan tuan rumah Jepang di final, Satoko Suetsuna/Miyuki Maeda yang menundukkan unggulan kedua asal Korea Ha Jung Eun/Kim Min Jung 19-21, 21-18, 21-14.
Selain ganda putra, Indonesia juga meloloskan pemain tunggal putra Taufik Hidayat ke final setelah juara Olimpiade 2004 itu mengalahkan pemain Indonesia lainnya Simon Santoso.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
