Jakarta  (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore merosot tajam hingga meliwati angka Rp9.700 per dolar, karena pelaku pasar melepas rupiah akibat memburuknya bursa regional.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp9.720-Rp9.730 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.650-Rp9.665 atau turun 70 poin.

Pengamat pasar uang Harry Kurniawan di Jakarta, Senin mengatakan, pasar uang didominasi aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar sehingga mata uang Indonesia tertekan, akibat memburuknya bursa Wall Street.

Merosotnya rupiah itu terutama disebabkan kenaikan mata uang Indonesia yang cukup tajam menjelang lebaran Idul Fitri akibat tinggi kebutuhan masyarakat terhadap rupiah, ucapnya.

Menurut dia, koreksi terhadap rupiah saat ini dinilai wajar setelah mengalami kenaikan yang cukup tajam hingga mencapai angka Rp9.580 per dolar.

"Kami memperkirakan koreksi ini tidak akan berlanjut hingga mencapai angka Rp10.000 per dolar," ujarnya.

Ia mengatakan, pasar Indonesia yang dinilai masih positif dibanding pasar Asia lainnya akan kembali diserbu pelaku asing, karena prospek pasarnya masih tinggi.

Apabila investor kembali ke pasar Indonesia, maka peluang rupiah untuk kembali menguat akan terjadi, katanya.

Bahkan, lanjut dia rupiah akan dapat mendekati angka Rp9.300 per dolar, apalagi sisa waktu yang hanya tinggal tiga bulan ini memberikan arti yang positif terhadap rupiah.

Kondisi ini juga didukung oleh membaiknya bursa Wall Street setelah tiga hari merosot akibat data indikator ekonomi AS seperti indeks kepercayaan konsumen yang cenderung melemah, ucapnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009