Jakarta (ANTARA News) - Polri siap menyerahkan jenazah gembong teroris, Noordin M Top, warga negara Malaysia yang tewas dalam penggerebekan di Solo, Jawa Tengah, beberapa hari yang lalu.

"Secara medis, jenazah sudah bisa diserahkan dan tinggal menunggu koordinasi dengan penyidik saja," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, keluarga Noordin direncanakan akan datang ke Mabes Polri, Kamis (1/10) besok sebelum mengambil jenazah di RS Pusat Polri dr Soekarto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Istri Noordin, Rahmah Rusdi dan kedua saudara Noordin direncanakan akan datang ke Jakarta, Kamis (1/10) dengan didampingi petugas dari kepolisian Malaysia untuk mengambil jenazah Noordin.

Noordin akan dimakamkan di Johor, berdekatan dengan makam ayah, ibu dan kakaknya.

Pada 17 September 2009, Polri memastikan bahwa Noordin telah tewas dalam penangkapan di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah,

Kepastian itu diperoleh setelah polisi melihat kecocokan antara data sidik jari Noordin yang dimiliki Polri dengan jenasah Noordin.

Untuk memperkuat identifikasi ilmiah, Polri juga telah melakukan uji DNA dan dinyatakan telah cocok sebagai Noordin M Top.

Selain Noordin, Polri juga menembak mati tiga tersangka lain yakni Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Hadi Susilo dan Aryo Sudarso alias Aji.

Agus adalah residivis dalam kasus pemboman gedung Kedutaan Besar Australia tahun 2004 yang divonis tujuh tahun penjara namun hanya menjalani hukuman selama empat tahun karena dibebaskan secara bersyarat setelah mendapat remisi.

Agus yang juga diduga meracik bom yang meledak di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton lolos dalam penangkapan polisi di Solo pada 16 Agustus 2008.

Dia juga merencanakan ledakan bom yang telah dipersiapkan di Jati Asih, Bekasi, namun terbongkar polisi pada 16 Agustus 2008.

Sedangkan Hadi Susilo adalah orang yang menyewa rumah dan diduga ikut menyediakan tempat persembunyian bagi Noordin M Top.

Aryo Sudarso alias Aji adalah perakit bom yang juga terlibat dalam jaringan terorisme adalah sebagai penyedia bahan peledak dan menyembunyikan buronan.

Istri Hadi Susilo, Putri Munawaroh yang terkena tembakan di kaki dalam penangkapan itu telah dijadikan sebagai tersangka dan kini masih dirawat di RS polri

Polisi juga menangkap dua tersangka teroris lain yakni Rahmat Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu di Pasar Gading, Solo, sekitar lima jam sebelum penangkapan di Mojosongo.

Penangkapan Bejo dan Kedu menjadi petunjuk keberadaan Noordin M Top dan kawan-kawannya di salah satu rumah di Kepuhsari, Mojosongo.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009