Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak melemah di perdagangan Asia Kamis setelah melonjak Rabu malam di tengah data positif Amerika Serikat yang melambungkan harapan yang menggembirakan dalam permintaan energi dari ekonomi terbesar dunia itu, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman November mengalami penurunan 59 sen menjadi 70,02 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Minyak mentah Laut Utara Brent juga pengiriman November turun 47 sen menjadi 68,60 dolar per barel.

Kontrak ke duanya berakhir melemah Rabu setelah data menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat turun pada angka 0,7 persen lebih kecil dari pada yang diperkirakan pada kuartal ke dua.

Angka tersebut namun masih lebih baik ketimbang estimasi sebelumnya penurunan 1,0 persen, dan lebih kuat aketimbang estimasi rata-rata para ekonom swasta yang memprediksikan tingkat penurunan tahunan 1,2 persen.

Laporan tersebut mengkonfirmasikan bahwa ekonomi terbesar dunia itu telah mulai bangkit dari resesi panjangnya dan kembali menguat dari berbalik menguat dari kemerosotan 6,4 persen pada kuartal pertama 2009.

"Harga minyak naik tajam berakhir di atas 70 dolar per barela setelah laporan PDB AS menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi di Amerika Serikat," menurut analisis dari United Overseas bank Singapura dalam laporannya.(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009