Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat kabinet terbatas membahas penanganan gempa bumi berskala 7,6 Skala Richter (SR) di Padang, Sumatera Barat.

Rapat dilaksanakan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, yang dihadiri oleh Menko Polhukam Widodo AS, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta, Menkominfo M Nuh, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.

Mensesneg Hatta Radjasa mengatakan Presiden Yudhoyono berencana untuk mengunjungi lokasi gempa di Padang. Namun, keberangkatannya pada Kamis masih dipertimbangkan mengingat cuaca yang masih buruk di Padang.

Gempa berskala 7,6 SR yang mengguncang Padang pada Rabu sore meluluhlantakkan ribuan bangunan dan data sementara bencana itu menyebabkan lebih dari dua ratus orang tewas.

Fokus utama rapat yang dipimpin oleh Presiden adalah membahas penanganan bencana gempa bumi. Namun, Menko Polhukam didampingi oleh Menkumham juga akan melaporkan hasil kerja tim lima yang merekomendasikan tiga nama pelaksana tugas (plt) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Data sementara dari Posko Satkorlak Kantor Gubernur Sumatra Barat sampai Kamis, pukul 11:00 WIB tercatat 215 tewas akibat gempa di tiga daerah yaitu Padang 139 orang, Kabupaten Padang Pariaman 62 orang, dan Kota Pariaman 14 orang.

Berdasarkan pantauan ANTARA biro Padang, diperkirakan ribuan orang masih terjebak di reruntuhan bangunan seperti di kawasan Mara Palam Padang, Kantor Adira Finance Sawahan Padang, sejumlah Ruko di Sawahan Kota Padang, Mesjid Nurul Iman, Apotik Sari di depan Mesjid Nurul Iman, dan Gedung Kursus Gama.

Sejumlah kabupaten lain di Sumbar yang terkena dampak gempa yaitu Kabupaten Pessel, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok, dan Kota Solok. Data korban gempa dari daerah itu masih belum masuk ke Satkorlak di Kantor Gubernur Sumatra Barat.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009