Pariaman (ANTARA News) - Sepanjang jalur lintas barat Sumatera Barat (Sumbar) yang menghubungkan Kabupaten Pasaman-Agam-Padang Pariaman-Kota Pariaman-Kota Padang, banyak rumah roboh dan badan jalan amblas serta merekah karena gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter yang terjadi pada Rabu petang kemarin.

Wartawan ANTARA News yang menyusuri jalur barat Sumbar melalui Kelok 44 sejak Rabu malam hingga Kamis pagi, melihat banyak rumah warga yang roboh baik rumah permanen maupun semi permanen, selain itu juga gedung Sekolah Dasar Negeri 027 Sungai Limau dan beberapa masjid serta kantor Wali Nagari Silubang, Sungai Sirah, Kabupaten Padang Pariaman.

Dari penyusuran tersebut, kondisi bangunan roboh dan jalan merekah akibat gempa mulai terlihat saat memasuki Kecamatan Tiku, Kabupaten Agam.

Bahkan bangunan di Pasar Tiku juga hancur. Rumah penduduk yang berada di jalur lintas tersebut baik yang roboh dan masih utuh terlihat tidak berpenghuni.

Sedangkan kondisi listrik mati mulai memasuki Kabupaten Pasaman. Rumah penduduk terlihat gelap gulita bahkan sinyal telepon genggam juga mati.

"Tadi malam kami pergi mengungsi ke bukit. Sampai tadi malam masih terjadi empat kali gempa dan terakhir subuh tadi gempa terasa cukup kuat," ujar Ayang (48) seorang warga Paingan, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman yang dijumpai sedang melihat rumahnya yang amblas.

Ia bersama warga desanya mengungsi ke mushola yang ada di atas bukit pasca gempa. Sedangkan saat gempa terjadi ia sedang berada di sawah.

"Air sawah tiba-tiba menggelegak (mendidih-Red) buihnya terlihat jelas dan terasa panas bahkan air hitam ikut terangkat. Kami semuanya yang berada di sawah berlarian dan pulang ke rumah. Tapi yang kami temui rumah dah roboh," ujar Ayang menceritakan peristiwa gempa yang dialaminya pada Rabu petang kemarin.

Perempuan berkulit putih itu mengatakan, di daerah tempat tinggalnya tidak banyak korban baik yang meninggal maupun luka-luka karena umumnya warga sedang berada di sawah.

Namun, lanjut dia, terdapat dua korban jiwa yang diketahuinya meninggal yakni dua orang remaja laki-laki yang sedang berada di masjid Sobirin, tidak jauh dari jalan lintas barat itu.

Mereka meninggal karena tertimpa kubah masjid yang roboh.

Sementara itu, kondisi banyaknya rumah yang roboh di sepanjang jalan lintas tersebut berada di desa Sungai Sirah, Kecamatan Sungai Limau. Jalan raya didaerah itu juga amblas dan merekah bahkan tiga jembatan yang ada di desa tersebut retak-retak.

"Di daerah kami ini tidak hanya rumah yang roboh tapi juga banyak yang meninggal karena tertimpa rumah," ujar Aciak (51) seorang warga Sungai Sirah.

Puskesmas setempat terdapat empat orang korban jiwa, tiga orang diantaranya merupakan satu keluarga sedangkan puluhan orang lainnya yang menderita luka silih berganti mendatangi puskesmas menjalani perawatan.

Sementara itu hujan lebat terus menguyur Sumatera Barat sejak tadi malam bahkan gempa susulan terus terjadi. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009