Jakarta, 2/10 (ANTARA) - Sebanyak lima hotel berbintang di kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) rusak parah akibat terkena gempa dasyat yang terjadi pada Rabu sore (30/9). Hasil pantauan di lapangan menyebutkan,  lima hotel berbintang yang rusak parah tersebut adalah hotel; Bumi Minang, Ambacang, Hayam Wuruk, Mariyani, serta Hotel Dipo.

     Untuk hotel Ambacang kondisinya roboh. Hotel tua yang dibangun sejak zaman Belanda dan mengalami beberapa kali revonasi ini tidak bisa menahan dasyatnya kekuatan gempa berkekuatan 7,6 SR yang berpusat di Padang Panjang, 40 kilometer dari kota Padang.  
     
     Kondisi serupa juga terjadi pada Hotel Bumi Minang. Hotel bintang empat yang tergolong baru berada di pusat kota Padang dan sering digunakan untuk acara berskala nasional dan internasional ini mengalami kerusakan parah. Dilaporkan akibat gempa, banyak petugas hotel mengalami trauma sehingga mereka tidak dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat (wisatawan).
    
     Untuk mengatasi hal itu, Depbudpar bersama pengurus asosiasi pariwisata PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)  akan menerjunkan sejumlah tenaga terampil perhotelan sebagai relawan untuk membantu pelayanan hotel di Padang dalam upaya mendukung pelayanan yang optimal.  
    
     "Kemungkinan kita akan membawa tenaga trampil hotel sebagai relawan dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP Bandung) dan beberapa pegawai hotel di Jakarta untuk  membantu memberi pelayanan hotel-hotel  di Padang," kata Dirjen Pemasaran Depbudpar DR.Sapta Nirwandar, seusai melakukan koordinasi bantuan gempa Sumbar dengan pengurus asosiasi pariwisata antara lain Yanti Sukamdani Ketua Umum PHRI dan Ben Sukma, Ketua Umum Asita di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (1/10).
    
     Sementara dalam membantu program tanggap darurat  gempa Sumbar, Depbudpar membentuk media center yang ditempatkan di Hotel Inna Muara Padang yang terhubung dengan crisis center di Pusat Informasi dan Humas Depbudpar Jakarta dalam rangka membantu memberikan informasi kepada masyarakat seputar perkembangan kejadian peristiwa khususnya yang terkait bidang kebudayaan dan kepariwisataan.

     Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Surya Dharma,Kepala Pusat Penerangan dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata


 


Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009