Padang (ANTARA News) - "Kalau tak ajal berpantang mati". Pepatah itu dialami sejumlah korban selamat dalam gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter (SR) yang mengguncang Sumbar dan sejumlah daerah lainnya di Sumatra, Rabu (30/9).

Mereka antara lain, Ivan (25), Suci (30), Sari (19) dan seorang warga Singapura.

Ivan, seorang pekerja rumah biliar di Kota Padang, ditemukan selamat setelah lebih dari 12 jam terhimpit puing-puing bangunan lantai tiga tempatnya bekerja yang roboh akibat gempa.

Saat gempa terjadi, Ivan tengah berada di lantai tiga dan terus berupaya lari ke lantai satu untuk menyelamatkan diri.

Ketika akan keluar bangunan, kaki Ivan tersandung dan dia jatuh ke lantai dan pada saat yang sama bangunan tiga lantai itu roboh.

Tubuh Ivan dari pinggang ke kaki ditimpa balok beton, sedangkan dari badan ke kepala terlindung di antara tulang beton-beton yang melintang.

Sejak Rabu sore itu Ivan tidak bisa bergerak dan terpaku karena tubuhnya terhimpit. Warga yang ada di lokasi tidak bisa memberikan pertolongan karena beton-beton yang berat menindih tubuh Ivan.

Warga hanya dapat memberikan minuman dan meminta Ivan bertahan sampai datang tim evakuasi. Malam itu Ivan terperangkap dan bisa bergerak di tengah guyuran hujan lebat yang dingin.

Subuh hari, tim evakuasi dengan satu alat berat datang dan berhasil membantu mengeluarkan Ivan dari himpitan beton-beton.

Nyawa Ivan selamat, namun tubuhnya dari pangkal paha ke kaki luka-luka berat. Ivan langsung dibawa ke RSUP M Djamil Padang untuk mendapat pertolongan.

Sementara itu, Sari (19), mahasiswa Sekolah Tinggi Bahasa asing (STBA) Prayoga Padang dan dosennya Suci (30) dievakuasi dalam kondisi hidup setelah tertimbun puing-puing bangunan kampusnya selama lebih 42 jam.

Mereka berdua, bersama lebih 14 orang lainnya tertimbun puing bangunan gedung kampus berlantai tiga yang roboh akibat gempa.

Upaya evakuasi terhadap para korban telah dilakukan sejak Rabu malam, namun sulit mengeluarkan tubuh para korban karena terhimpit puing-puing bangunan.

Setelah berusaha dua hari mengeluarkan para korban, tim SAR pada Jumat sekitar pukul 12.00 WIB bisa mengeluarkan Sari kemudian Suci dari jepitan beton.

Mereka dapat dikeluarkan dalam kondisi lemas dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut.

Informasi di lokasi Jalan Veteran Padang, mereka dikeluarkan setelah dua malam bertumpukan dengan beberapa mayat lainnya, namun jasad-jasad itu belum dapat dievakuasi karena masih terhimpit beton.

Sehari sebelumnya, dua korban dapat dievakuasi dalam kondisi hidup dan dua lainnya dalam kondisi meninggal dunia yang diperkirakan bernama Tamyono dan seorang guru Aikido. Sedangkan seorang warga Singapura, juga berhasil dalam kondisi hidup setelah terhimpit beton-beton gedung Hotel Mariani berlantai tiga yang ambruk.

Ia berhasil dikeluarkan dari balik puing-puing setelah terhimpit lebih dari 24 jam. Warga asing itu selamat dan hanya mengalami luka pada bagian kaki.

Gempa tektonik itu hingga kini antara lain telah menewaskan sekitar 500 warga Sumbar, dan mecederai ribuan lainnya. Namun, ada pula yang selamat, termasuk ketiga orang tersebut, setelah mereka terperangkap sekian lama di bawah reruntuhan bangunan.(*)

Oleh Hendra Agusta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009