Padangpanjang (ANTARA News) - Antrean kendaraan di jalan lintas yang menghubungkan Padang-Bukittingi di ruas Selaing Bawah, Padang Panjang, hingga kini belum lancar pascagempa yang mengakibatkan bongkahan batu menutupi jalan yang berliku-liku, bertebing dan berjurang dalam itu.

Pantauan ANTARA, Jumat, ruas jalan satu-satunya yang menghubungkan Kota Padang-Bukittinggi itu antrean kendaraan sangat panjang dari kedua arah.

Walau jalan tersebut telah dibuka kembali setelah tertutup saat gempa Rabu (30/9), namun untuk melintasi jalan yang berliku-liku yang panjangnya sekitar tiga kilometer itu, kendaraan harus antre dalam waktu yang sangat lama.

Bahkan, kendaraan yang mengangkut bantuan untuk korban gempa di Padang, tertahan berjam-jam untuk melintas di jalan tersebut.

Sebanyak tiga alat berat baik dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumatra Barat dan bantuan alat berat dari PU Sumatra Utara terlihat sibuk menyingkirkan berbatuan, tanah dan batangan pohon ke tepi tebing yang longsor, sedangkan beberapa petugas baik dari Polri dan TNI Angkatan Darat juga ikut mengatur lalu lintas di jalan yang sempit itu.

Tiga bongkahan batu besar yang semula menutupi jalan yang berliku-liku dengan jurang yang dalam, telah dipinggirkan, namun kendaraan tetap terhambat melintasinya karena banyaknya kendaraan yang mau lewat.

"Jalan sebetulnya bisa saja lancar tapi karena berebutnya pengendara yang mau lewat menyebabkan antrean panjang dan tertahan. Masing-masing orang berebut lewat," ujar Rian, salah seorang petugas lalu lintas.

Pengendara yang melintasi jalan tersebut dari arah Padang berupa angkutan umum, pribadi serta sepeda motor, sedangkan dari arah Bukittinggi selain angkutan pribadi dan sepeda motor juga mobil ambulans bantuan bencana dari provinsi tetangga, truk yang membawa alat berat, serta mobil yang mengangkut Tim SAR.

Sementara itu, tebing bukit yang longsor yang tingginya ratusan meter terlihat pepohonannya mengelupas. Saat terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter itu bongkahan batu besar, tanah dan pepohonan tidak hanya menutupi badan jalan ,tetapi juga hingga ke sungai Batang Anai yang berada di bawahnya.

Hingga kini, sesekali juga masih terlihat tanah dari bukit yang longsor jatuh.

"Masyarakat yang mau lewat sangat ramai. Jika saja mereka tidak berebut, jalan ini lancar, padahal longsor bukan tidak mungkin terjadi lagi," ujar Lubis, salah seorang pengemudi alat berat bantuan Dinas PU Sumatera Utara.

Ia menyatakan itu saat ratusan pengendara sepeda motor baik dari arah Padang dan Bukittinggi menumpuk di bawah tebing yang longsor untuk lewat, sedangkan dua alat berat sedang bekerja membersihkan jalan.

Sementara itu, kepolisian di Padangpanjang pada Jumat siang memblokir jalan lintas tersebut dan meminta pengendara untuk tidak ke Padang melalui lintas Silaing Bawah. Pengendara yang ingin ke Padang dialihkan ke jalur lintas barat Sumatra Barat melalui Kelok 44 Maninjau, Kabupaten Agam. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009