Pariaman (ANTARA News) - Sebanyak 23 tim dokter dari Jica, Jepang tiba di Pariaman, Sumbar, sejak Jumat (2/10) sore telah memberikan pertolongan pada korban luka-luka dan patah tulang akibat bencana gempa yang terjadi pada 30 September 2009.

Tim dari Jica itu di sambut lsung Wako setempt Murlis Rahman di posko Penanggulangan becana alam di halaman kantor Balaikota setempat.

Selanjutnya utusan tim dokter Jepang langsung meninjau korban luka-luka dan patah tulang di RSUD Pariaman dan dilanjutkan bertemu dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

Para korban bencana gempa bumi yang dirawat di RSUD Pariaman berjumlah 199 orang yang mengalami luka berat dan ringan dan 29 orang, meninggal 29 org hingga Jumat kemarin.

Juru bisaca tim dokter Jica, Hamada mengatakan tim dokter lebih fokus terhdap korban yang luka-luka berat sehingga mereka cadangkan alat Rongtion dan sejumlah obat6obatan.

Namun saat melakukan peninjauan ke rumah sakit RSUD Pariamn tidak memadai daya gensetnya dan tak mencukupi untuk dioperasikan alat medis yang dibawa oleh tim Jica.

"Kami pilih Pariaman karena parah dan banyak korban yang mengalami luka patah tulang," kata Hamada yang masih patah-patah berbahasa Indonesia ini.

Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman mengatakan kepada tim dokter Jica, bantuan yang dibutuhkan korban yang dirawat di RSUD adalah korban yang patah tulang.

Selain itu, lanjut Mukhlis, dibutuhkan sekali pengobatan psikologi karena dominan warga mengalami trauma akibat gempa bumi Rabu sore itu.

Betapa tidak, guncangan bumi yang dahsat tersebut telah menyebabkn sebanyak 10.581 rumah penduduk rusak berat, sedang dan ringan.

Gempa juga merobohkan 88 fasilitas umum, 77 unit rumah ibadah, 76 sekolah dan 68 kantor pemerintah sehingga kerugian diperkirakan Rp1 triliun.

"Bantuan logistik terus mengalir dan langsing didistribusikan ke pwnduduk korban gempa, Saya sudh tekankan agar bantuan sampai pada sasaran," kata Mukhlis Rahman.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009