Patna (ANTARA News) - Polisi India mengatakan, Sabtu, mereka telah menangkap 11 orang yang diduga pemberontak Maois yang dituduh menembak mati 16 warga desa dalam pembunuhan besar-besaran di bagian timur negara itu terkait dengan sengketa tanah.

Ke-11 orang itu ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan, kata polisi di negara bagian Bihar, yang menambahkan bahwa mereka sedang mencari 39 tersangka lainnya.

"Sembilan orang, termasuk dalang insiden itu, ditangkap, dan interogasi sedang berlangsung," jelas inspektur jenderal polisi A.R. Kinni pada AFP dari distrik Khagaria, tempat insiden itu terjadi.

Para pelakunya diduga pemberontak Maois yang mendukung warga desa kasta rendah dalam perselisihan yang sudah berjalan lama dengan para pemilik tanah, polisi mengatakan.

"Kami betul-betul merasakan Maois di belakang insiden ini," ujar hakim distrik Abhay Singh.

Pada Kamis, 50 lebih pemberontak bersenjata menyerang desa Amausi, 200 Km di utara Patna, menembak 16 pemilik tanah dan keluarga mereka, termasuk lima anak, kata polisi.

Mereka mengatakan satu orang yang selamat mengenali para pembunuh itu dan menegaskan hubungan mereka dengan Maois.

Pertengkaran meletus ketika para warga desa kasta-rendah ingin mengusir warga desa berkasta-lebih tinggi dari tanah mereka, penyebab umum perselisihan di India.

Pemberontakan Maois di India, yang mulai sebagai pemberontakan petani pada 1967, telah meluas ke 20 dari 29 negara bagian di negara itu dan menyebabkan lebih dari 600 orang tewas tahun ini.

Pemberontak itu mengatakan mereka berperang untuk hak-hak anggota suku dan petani tanpa tanah yang telah disia-siakan, tapi para pejabat menuduh mereka telah menggunakan intimidasi dan pemerasan untuk menjamin kerjasama orang-orang desa yang miskin itu.

Mendagri negara bagian Bihar Amir Subbani menyatakan pemerintah telah melancarkan penyelidikan atas pembunuhan itu.

Polisi memberitahukan pasukan keamanan telah bersiap siaga utuk serangan yang sama ketika orang-orang desa yang marah memprotes apa yang mereka katakan sebagai kegagalan pemerintah untuk menindaklanjuti peringatan akan kegiatan Maois.

Bulan lalu PM Manmhan Singh memarahi kepala polisi regional karena gagal membendung pemberontakan, yang ia lukiskan sebagai ancaman terbesar pada keamanan internal India.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009