Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Sumatera Barat sudah kembali normal setelah sempat terganggu akibat gempa 30 September lalu.

Deputi Pemasaran Pertamina Hanung Budya yang baru saja tiba di Jakarta Minggu usai meninjau lokasi gempa bersama Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pihaknya akan terus menerus memantau dan menjaga pasokan BBM di Sumbar.

"Tadi malam, saya bersama Dirut Pertamina, juga telah melaporkan kondisi pasokan BBM yang sudah kembali normal ke Gubernur Sumbar," katanya.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan yang didamping Wakil Dirut Omar S Anwar, Direktur Pemasaran dan Niaga Achmad Faisal, Deputi Pemasaran Hanung Budya, dan Sekretaris Perusahaan Toharso pada Sabtu (3/10) hingga Minggu (4/10) melihat secara langsung kondisi pascagempa dan upaya Pertamina menangani pemulihan pasokan BBM.

Rombongan Dirut Pertamina juga mengunjungi fasilitas dan distribusi BBM, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan Posko Pertamina Peduli yang telah berdiri di Koto Tengah, Padang guna membantu kebutuhan para pengungsi.

Menurut Hanung, sejak Sabtu (3/10) sore, sudah tidak terlihat lagi antrian masyarakat yang membeli BBM di SPBU di Kota Padang dan sekitarnya.

Keputusan Pertamina melarang pembelian BBM di SPBU dengan memakai jeriken yang diberlakukan mulai Sabtu (3/10) pagi ternyata efektif menghentikan antrian.

Ia menambahkan, kebijakan pemda setempat yang membolehkan pembelian memakai jeriken telah dimanfaatkan masyarakat menjual kembali dengan harga lebih tinggi.

Akibatnya, masyarakat beramai-ramai membeli BBM memakai jeriken dan menimbulkan antrian panjang di sejumlah SPBU.

Hanung juga menjelaskan, saat ini, dari 92 SPBU yang ada di Sumbar, 88 unit di antaranya sudah beroperasi normal.

Khusus di Kota Padang, sudah beroperasi 22 SPBU dan ditambah tiga SPBU darurat dan satu unit bergerak buat memasok kebutuhan kendaran pemberi bantuan dan LSM.

Menurut dia, stok BBM di Terminal Transit Teluk Kabung kini sudah lebih cukup yakni premium sebanyak 19.000 kiloliter atau cukup memenuhi kebutuhan selama 11 hari, solar 26.000 kiloliter (18 hari), minyak tanah 5.200 kiloliter (11 hari), dan avtur 2.200 kiloliter (11 hari).

Pada Sabtu (3/10) malam, lanjutnya, akan masuk lagi BBM ke Terminal Teluk Kabung berupa premium 13.000 kiloliter dan minyak tanah 21.000 kiloliter, Minggu ini premium 32.000 kiloliter, dan Selasa (6/10) avtur 7.200 kiloliter.

Sedang, penyaluran BBM dari Teluk Kabung per tanggal 3 Oktober 2009 sampai dengan pukul 17.00 WIB tercatat premium 1.328 kiloliter, solar 792 kiloliter, minyak tanah 350 kiloliter, dan avtur 200 kiloliter.

Tambah Avtur

Hanung menambahkan, guna mengantisipasi kebutuhan avtur yang melonjak, pihaknya akan menempatkan kapal tangker penampungan terapung guna membantu Teluk Kabung dengan kapasitas 12.500 kiloliter.

"Dengan tambahan pasokan tersebut, maka kalaupun kebutuhan avtur naik sampai 400 kiloliter per hari, kami siap," katanya.

Sejak gempa, kebutuhan avtur melonjak dari sebelumnya 90 kiloliter menjadi 220 kiloliter per hari.

Ketersediaan mobil tangki, ujarnya, juga mencukupi.

Saat ini, di Teluk Kabung tersedia 66 mobil premium berkapasitas masing-masing 14 kiloliter, 60 mobil solar berkapasitas 14 kiloliter per unit, dan ditambah bantuan 19 mobil dari Dumai dan lima unit dari Siak.

Pertamina, lanjutnya, juga telah menyuplai kebutuhan BBM ke sejumlah fasilitas seperti rumah sakit, Kantor Telkom, Kantor PLN, kantor bank, Satkorlak, dan bandara.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Toharso mengatakan, Pertamina memberikan bantuan kepada para korban gempa dengan jumlah sementara senilai Rp7 miliar.

Bantuan tersebut terbagi menjadi bantuan langsung sebagai bagian tanggap darurat Rp2 miliar dan pascagempa berupa rehabilitasi Rp5 miliar.

Menurut juru bicara Pertamina Basuki Trikora Putra, bantuan langsung tersebut berupa obat-obatan, tenda, selimut, genset, lampu kapal, peralatan sumur air bersih, tikar, makanan, minuman, sarung, susu bayi, tenda, dan pakaian dalam.

Pertamina juga memberi bantuan minyak tanah gratis sebanyak 100 kiloliter guna disuplai ke dapur-dapur umum dan bantuan tenaga medis ke rumah sakit di Padang.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009