Jakarta (ANTARA News) - Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Badrootin Haiti di Jakarta, Selasa sore, menerima penghargaan dari Pemerintah Kerajaan Thailand.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Dubes Thailand untuk Republik Indonesia, Akrasid Amatayukul di Kantor Kedutaan Thailand di Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Akrasid menyampaikan terima kasih kepada Badrootin yang telah membebaskan dua nelayan Thailand yang disandera perompak di perairan Selat Malaka, 13 Juli 2009.

"Terima kasih atas kerja sama selama ini dan kami berharap kerja sama lagi ke depan," kata Akrasid.

Ia berharap agar peningkatan kerja sama itu tidak saja di bidang kepolisian tapi juga militer, pertanian, kelautan dan perikanan.

Kepada Duta Besar Thailand di Jakarta, Badrootin mengatakan, Polri memiliki kewajiban untuk membantu korban kriminal dan memerangi kejahatan.

"Memang Selat Malaka sangat rawan perompakan karena di daerah itu masih banyak kelompok sipil bersenjata untuk merampok dan menyandera anak buah kapal," ujarnya.

Kawanan perompok, katanya, sering meminta tebusan kepada pemilik kapal dalam aksinya.

Untuk mencegah itu, polisi perairan Polda Sumatera akan meningkatkan patroli di perairan yang masuk perbatasan Polda Sumut dan Nangroe Aceh Darussalam.

Perompak kapal ikan Thailand itu terjadi pada 13 Juli 2009 di Selat Malaka dan dua WN Thailand yang menjadi awak kapal yakni Amnuary Udnusuk (34) dan Nit Akoy (34) disandera.

Kawanan perompak meminta tebusan Rp2 miliar kepada keluarga korban.

Kapolda Sumut lalu memerintahkan Direktur Polisi Perairan Kombes Pol Bastomy Sanap untuk mengusut laporan perompakan itu.

Tanggal 23 Juli 2009, Polisi Perairan Polda Sumut dapat membebaskan dua WN Thailand itu di Langsa, Sumut, namun gagal menangkap para penyandera.

Polisi gagal menangkap kawanan perompak karena kabur ke rawa-rawa.

Polisi menyita satu senjata api laras panjang jenis AK 47, tujuh kotak peluru dan empat magazen.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009