Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak naik di perdagangan Asia, Rabu, terangkat oleh dolar AS yang melemah berada di bawah tekanan setelah laporan bahwa negara-negara Teluk dianggap akan menggantikan "greenback" untuk transaksi minyak, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, naik 55 sen menjadi pada 71,43 dolar AS per barel, sebagaimana dikutip dari AFP. 

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 59 sen ke 69,15 dolar AS.

"Nada lembut dolar AS mendukung harga minyak," analis dari Commonwealth Bank of Australia mengatakan dalam sebuah laporan.

Pelemahan dolar biasanya meningkatkan harga minyak karena harha komoditas dalam denominasi dolar menjadi lebih murah bagi pembeli asing yang memegang mata uang kuat.

Surat kabar Independent Inggris, melaporkan Selasa, bahwa negara-negara Teluk telah mengadakan pertemuan rahasia dengan para pejabat di luar kawasan untuk membahas menjatuhkan dolar untuk perdagangan minyak.

Negara-negara itu justru akan menggunakan keranjang mata uang, termasuk yen, kata koran, mengutip Teluk Arab dan sumber perbankan Chinan di Hong Kong.

Laporan baru-baru ini meningkatkan sentimen negatif terhadap dolar meskipun ada penolakan langsung atas rencana oleh Arab Saudi, Rusia, UAE, Aljazair, Qatar dan Kuwait.

"Dolar AS jatuh, sebagian karena selera resiko menyebabkan mendorong akselarasi `carry trade`, dan sebagian lagi pada laporan media bahwa produsen minyak Arab dapat beralih ke harga minyak mentah dalam keranjang mata uang daripada greenback," kata

Dariusz Kowalczyk, kepala strategi investasi perusahaan SJS Markets.

Pada akhir perdagangan AS Selasa, dolar jatuh ke 88,82 yen dari 89,51 yen pada Senin sementara euro naik menjadi 1,4715 dolar dari 1,4648 dolar.

Secara terpisah, pedagang sedang menunggu untuk rilis Rabu, laporan mingguan stok minyak oleh Departemen Energi AS untuk menilai situasi permintaan di ekonomi AS, pengguna minyak terbesar di dunia.

Analis yang ditanyai dalam jajak pendapat Dow Jones Newswires mengatakan mereka memperkirakan stok minyak mentah akan meningkat 1,7 juta barrel dalam seminggu hingga 2 Oktober, sementara cadangan bensin diperkirakan meningkat 600.000 barel.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009