Surabaya (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan inspeksi mendadak di Balai Uji Kir Wiyung dan kantor Sistem Administrasi Satu Atap (Samsat) Surabaya I di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Kamis.

Rombongan KPK yang terdiri atas M. Jasin (Wakil Ketua), Eko Tjiptadi (Deputi Bidang Pencegahan), dan Irsyad Prakasa (Humas) itu, melihat langsung sistem pelayanan pengujian kendaraan bermotor.

Mereka bertanya kepada para pemilik kendaraan dan petugas pengujian di instansi yang beberapa pimpinannya itu ditahan di Rutan Medaeng dalam kasus pungutan liar.

Demikian halnya di Samsat, M. Jasin sempat mewawancarai beberapa orang yang sedang mengurus perpanjangan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

"Berapa Bapak bayar pajak?" tanya Jasin kepada seorang pemilik kendaraan yang sedang mengisi berkas formulir pendaftaran di kantor Samsat.

"Biasanya sesuai dengan yang tertera di STNK," jawab orang tersebut, sambil terus mengisi berkas formulir tanpa menyadari bahwa yang bertanya itu adalah pimpinan KPK.

Jasin dan dua pejabat KPK lainnya masuk ke ruang bagian pembayaran Samsat dengan didampingi Kepala Subseksi Samsat Surabaya I, Sumardji.

Kepada Sumardji, dia mengingatkan, supaya Samsat memberikan nomor antrean kepada masyarakat yang mengurus administrasi kendaraannya.

"Harus ada nomor antrean, itu untuk menghindari percaloan," kata Jasin disambut anggukan Sumardji.

Demikian halnya dengan pembayaran pajak kendaraan sistem drive thru, Jasin juga meminta pihak Samsat memberikan lajur khusus untuk kendaraan roda dua.

"Jangan dijadikan satu antara mobil dan sepeda motor seperti ini. Harus ada pemisahan lajur," kata pria yang saat itu mengenakan kemeja lengan panjang warna terang dan bawahan hitam itu menyarankan.

Sementara itu, pemandangan kontras terjadi di Samsat. Beberapa menit sebelum rombongan KPK datang, Samsat terlihat bersih dari calo.

Padahal, setengah jam sebelumnya para calo masih berkeliaran mulai dari pintu masuk hingga loket-loket pembayaran menawarkan jasanya kepada para pemilik kendaraan.

Diduga informasi adanya sidak KPK itu bocor terlebih dulu. "Saya baru tahu beberapa saat yang lalu. Sebelumnya saya hanya tahu, kalau KPK akan mengadakan seminar di Pemprov Jatim. Tapi ternyata didahuli dengan Sidak ke sini dulu," kata Sumardji.

Begitu dia mengetahui adanya sidak itu, beberapa petugas Samsat Surabaya I langsung melakukan pembersihan para calo.

Setelah sidak di kantor Samsat, rombongan KPK menuju ke kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya untuk melakukan hal yang sama.

Usai sidak, KPK menyelenggarakan seminar tentang pemberantasan korupsi di tempat-tempat pelayanan umum di kantor Pemprov Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009