Jakarta (ANTARA News) - Ratusan anggota TNI, Selasa (6/10), mengunjungi Kampus Paramadina di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, dalam rangka karya wisata siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) angkatan ke-86.

Hal itu disampaikan Humas Paramadina melalui rilis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut pimpinan rombongan, Kolonel Pnb Sugihardjo, kunjungan ke Paramadina dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan para perwira siswa Sekkau dalam bidang teknologi informasi dan sumber daya manusia.

"Adanya SDM yang profesional dan kompeten dalam bidang teknologi informasi makin meningkatkan kesiapan TNI AU dalam mewakili alutsista berteknologi tinggi sebagai pengawal kedaulatan negara di udara," ujarnya.

Melalui diskusi, Anies Baswedan selaku Rektor Paramadina mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara dunia swasta dan pendidikan dalam upaya peningkatan SDM bangsa ini.

"Tugas berat ini tidak bisa dipikul sendirian oleh pemerintah, tetapi perlu peran swasta yang dapat mempercepat terwujudnya sumber daya manusia yang besar dan terdidik serta mampu bersaing di dunia internasional," katanya.

Ia menjelaskan, Paramadina mempunyai visi yang jauh ke depan dan menargetkan kampusnya mulai 2008 hingga 2012 mampu melakukan lompatan `katak` yang jauh ke depan.

"Paramadina diharapkan bisa menjadi perguruan tinggi rujukan, setelah itu pada tahun 2016 menjadi perguruan tinggi kelas dunia," katanya.

Cita-cita seperti itu, menurut Anies, bukan mustahil, asalkan `kita` semua mempunyai visi jauh ke depan. "Itulah perlunya sikap visioner dalam memandang dan mengelola sebuah institusi, baik di tingkat perguruan tinggi, apalagi di tingkat negara," katanya.

Anies kemudian mencontohkan pembangunan tembok China yang memakan waktu lebih dari 300 tahun. Bila melihat lamanya masa menata batu bata yang 300 tahun itu mungkin orang bisa skeptis. "Tapi pemimpin China tahu bahwa tembok itu diharapkan berdiri kokoh selama ribuan tahun ke depan," ujar Anies.

Rombongan dari Sekkau angkatan ke-86 itu berjumlah 175 orang terdiri atas 25 orang perwira penuntun, 125 perwira siswa dan 25 orang pendukung.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009