Ambon (ANTARA News) - Grup band asal Belanda, Massada, yang seluruh personelnya berdarah Maluku, akan tampil perdana di tanah kelahirannya Ambon, untuk menghibur masyarakat di daerah itu.

"Ini untuk pertama kalinya katong (kami) tampil di Ambon, dan siap memberikan yang terbaik bagi semua basudara (saudara) di kota yang kami cintai dan rindukan ini," kata drumer band Massada, Yopi Manuhutu, di Ambon, Kamis.

Kehadiran Massada untuk memeriahkan ajang Ambon Jazz Plus Festival yang untuk pertama kalinya digelar di Ambon, 8-11 Oktober mendatang, akan menjadi konser terbesar dan termegah di kawasan Indonesia timur karena menghadirkan 164 artis dan musisi dalam dan luar negeri.

Grup band yang didirikan tahun 1973 dan digawangi Yopi Manuhutu (drum), Jhon Manuhutu (vokal), Rudy The Queljoe (Gitar), Nippy Noya (perkusi), James Syahbandar (bas), Elvin, Manuhua (drum) serta Yan Yermias (gitar), telah terkenal di dunia musik di kawasan Eropa terutama di era 70-an hingga 80-an

Seluruh personel band yang terkenal dengan gabungan aliran musik Maluku Latin-warisan dengan irama perkusi itu, menyatakan siap mempersembahkan yang terbaik untuk semua basudaranya di tanah kelahiran mereka.

Yopy mengatakan, mereka akan tampil selama 90 menit di panggung Taman Budaya di kawasan Karang Panjang Ambon dengan membawakan 16 lagu andalan mereka termasuk "Aer Mata Tumpah"

Personel Massada lainnya Rudy the Queljoe mengatakan kebanggannya bisa hadir untuk bernyanyi dan menghibur sesama basudaranya sendiri.

"Ini kerinduan kami selama 30 tahun untuk bisa tampil di Ambon dan sekarang kami telah berada dirumah sendiri. Kami akan akan bermain musik dan bernyanyi untuk menghibur saudara saudara kami di Maluku," kata dia.

Dia berharap Ambon Jazz Plus Festival, harus dijadikan agenda tahunan oleh Pemprov Maluku guna untuk lebih memperkenalkan citra Maluku di mata dunia internasional.

"Bicara musik industrinya ada di Maluku dan dunia harus tahu Maluku adalah rumah musik Indonesia," ujarnya.

Ambon Jazz Plus Festival direncanakan menjadi acara tahunan dan tahun ini untuk mendukung pelaksanaan hari Perdamaian se-dunia yang akan digelar di Ambon, November mendatang.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009