Batam (ANTARA News) - Pemerintah Kota Batam menertibkan lima tersangka penipu  sumbangan gempa Sumatera Barat. "Kita tertibkan dari simpang-simpang yang ada di Kota Batam," kata Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam M sahir di Batam, Minggu.

Ia mengatakan lima orang tersebut diduga menipu karena nama perkumpulan atau organisasi yang dicantumkan tidak terdaftar dalam dinas sosial.

Dinas Sosial, kata dia, memberikan nasehat kepada lima orang itu, lalu membebaskan kembali."Kami harap mereka tidak mengulangi perbuatan itu lagi," kata

Di tempat terpisah, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menyayangkan aksi pengumpul.

"Kami amat menyayangkan ada yang memanfaatkan gempa Sumbar untuk mencari keuntungan sendiri," kata Wali Kota.Ia meminta kepada masyarakat agar berhati-hati menyalurkan sumbangan, dan memilih tempat yang dipercaya.

Pemerintah Kota Batam menyalurkan langsung bantuan gempa senilai Rp2 miliar yang dikumpulkan berbagai komponen masyarakat ke Sumatera Barat, Minggu (11/10).

Bantuan senilai Rp2.027.108.377 terdiri dari uang tunai Rp1,192,583,377, barang dan obat-obatan Rp573.525,000 serta sukarelawan dan bantuan medis Rp261.000.000.

Bantuan materi, kata wali Kota, dikumpulkan dari jajaran pemerintah kota, juga elemen masyarakat lain seperti Persatuan Guru Republik Indoonesia, Rumah sakit Awal Bross, pembaca Sijori Mandiri, Batam Pos dan Tribun Batam, Bank Indonesia dan Facebooker Batam.

Sementara PT McDermott Indonesia menyumbangkan genset, tenda, selimut, kasur, emergency lamp dan senter, kata Wali Kota.

"Orang Minang yang tinggal di Batam cukup banyak, sehingga, bantuan yang terkumpul juga besar," kata wali Kota. Ia mengatakan sekitar 27 persen warga Batam berdarah Minang Kabau.

Di tempat yang sama, Tokoh Minang di Kota Batam Iskandar Yakob mengatakan terimakasih kepada warga Batam dan Pemerintah Kota Batam yang turut membantu korban gempa yang meluluhlantakan Bumi Minang.

"Saya, mewakili orang Sumatera barat mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan," kata dia.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009