Jakarta, 12/10 (ANTARA) - Tim Penanganan Pasca Bencana Alam di Provinsi Sumatera Barat Lingkup Departemen Kehutanan telah melakukan berbagai kegiatan mulai dari hari pertama dibentuk. Pada tanggal 3 Oktober 2009, tim Dephut Penanganan Pasca Bencana Gempa dari Jambi tiba di Padang. Tim tersebut terdiri dari 50 personil yaitu 25 orang SPORC dan 25 orang Manggala Agni. Telah dibuka dua Posko Penanganan Bencana di Padang. Posko Induk beralamat di Jl. Khatib Sulaiman No.46 Padang, sedangkan Sub Posko di Kabupaten Padang Pariaman (SMPN 1 V Koto Timur Jl. Kodo Gantai, Kec V Koto Timur, Kab. Padang Pariaman) dan Kabupaten Kerinci (Jl. Basuki Rahmat No.11 Sungai Penuh, Jambi).

Tim yang terdiri dari anggota SPORC dan Manggala Agni tersebut mendistribusikan bantuan logistik yang diterima dari PT. Bukit Raya Medusak ke empat lokasi, yaitu Desa Hilalang Timur, Kampung Timur, Nagari Kudu Ganting, SMP N 1 Kec. V Koto Timur Kab. Padang Pariaman.

Kegiatan evakuasi korban bencana oleh Tim Dephut dilakukan di Nagari Simapang Gunung Tigo Korong Patamuan, Desa Padang Alai, Kab. Padang Pariaman. Telah berhasil mengevakuasi 8 jenazah di Kab. Padang Pariaman. Selain evakuasi korban, pada hari itu juga dilakukan penyerahan bantuan logistik berupa mie instan 250 dus dan 250 selimut di lokasi bencana. Pada hari tersebut juga dibuat tempat tinggal sementara sebanyak 4 unit.

Sebagai rasa peduli akan bencana yang menimpa masyarakat di Provinsi Padang, Dinas Kehutanan Riau dan IKA SKMA menyerahkan 3 unit sembako dan uang tunai Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada Tim Penanganan Pasca Bencana Alam di Provinsi Sumatera Barat Lingkup Departemen Kehutanan.

Gempa bumi berskala 7,6 SR yang terjadi di Sumatera Barat pada hari Rabu sore tanggal 30 September 2009 telah menelan korban jiwa manusia dan harta benda. Dalam bencana tersebut salah seorang staf Balai Taman Nasional Siberut di Padang yang bernama Riama Angellia Marpaung telah menjadi korban tertimpa reruntuhan pagar sehingga mengalami patah tulang belakang dengan pergeseran tulang yang agak jauh (fracture). Pada kejadian tersebut anak Riama Angellia Marpaung yang bernama Yemima Raph Putri Sitepu juga menjadi korban.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan


Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009