Jakarta, 14/10 (ANTARA) - Badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang membawahi bidang kebudayaan (UNESCO) telah meninjau ke Museum Adityawarman Padang untuk meneliti dan mendata kerusakan benda-benda koleksi museum akibat peristiwa gempa 7,9 SR yang terjadi Rabu sore (30/9) lalu.

     "Hasil pendataan sementara, sebanyak 325 koleksi museum rusak dan hancur di antaranya berupa koleksi keramik Abad XI ," kata Ursia Dhavida, Kepala Museum Adityawarman Padang kepada petugas desk Depbudpar di Media Center Satkorlak PB Gempa Sumbar kantor gubernuran, Padang, Selasa (13/10).

     Menurut Ursia, pihaknya sudah melaporkan kerusakan benda koleksi museum tersebut ke petugas UNESCO, dan mereka sudah meninjau ke lokasi serta berjanji segera mendatangkan tenaga ahli untuk mengatasinya.

     Di antara benda koleksi berupa keramik yang hancur tersebut adalah keramik peninggalan di zaman dinasti Ming dan Chang, serta keramik peninggalan di era Eropa kuno.

     Gempa Sumbar telah merusak dan menghacurkan sejumlah fasilitas budaya di Padang dan Parimanan seperti Museum Adityawarman, Taman Budaya, sekolah seni, serta sejumlah rumah Gadang (rumah adat Minang) sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB).

     Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Penerangan dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata


Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009