Malang (ANTARA News) - Walikota Malang, Jawa Timur, Peni Suparto berhasrat mengelola Bandara Abdurrahman Saleh untuk penerbangan sipil secara mandiri tanpa menggunakan dana APBD pemerintahan kota Malang.

"Pemkot Malang tak punya uang untuk membantu pendanaan perbaikan bandara termasuk perbaikan landasan pacu yang rusak. Kalau melibatkan pemerintah akan sulit dan prosedurnya juga berbelit, sehingga akan lebih baik kalau diserahkan saja pada saya," tegas Peni di Malang, Kamis.

Namun, anggaran untuk perbaikan dan pengelolaan bandara tersebut bukan miliknya pribadi, namun dengan mengundang pemilik modal yang ada di daerah itu.

"Saya yakin mereka pasti bersedia membiayai pengembangan bandara termasuk pengelolaannya," kata Peni menegaskan.

Menurut dia, biaya perbaikan agar menjadi bandara yang memiliki standard dan operasional secara berkelanjutan, minimal sebesar Rp15 miliar.

"Dengan pengelolaan bandara yang ditangani swasta, operasional bandara pasti akan lancar kembali dan tidak sering ditutup akibat gangguan teknis," ujarnya.

Politisi PDIP itu memastikan, masyarakat Malang sangat dirugikan dengan tidak beroperasinya Bandara Abdurrahman Saleh untuk penerbangan sipil.

"Saya sudah membicarakannya dengan para pemilik modal di daerah ini dan mereka sanggup asal pengelolaannya sepenuhnya diserahkan pada swasta," katanya.

Penerbangan sipil di Bandara Malang diperkirakan aktif kembali minggu depan, jika perbaikan landasan pacu bisa dituntaskan paling lama lima hari.

"Kami perkirakan biaya perbaikan landasan pacu itu sekitar Rp150 juta yang ditanggung oleh Dishub Jatim dan tiga Dishub Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang," kata Kabid Teknik Keselamatan Transportasi Dishubkominfo Kabupaten Malang Untung Sudarto.

Bandara Abd Saleh ditutup untuk penerbangan sipil sejak Rabu (7/10) karena kerusakan di landasan pacu sekitar 133 titik. Kerusakan berupa pengelupasan aspal dan retak-retak sehingga membahayakan bagi penerbangan. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009