Jakarta (ANTARA) - PT Telkom memproyeksikan pendapatan konsolidasi pada 2009 hanya tumbuh sekitar 5 persen dibanding 2008 sekitar Rp64 triliun. Pertumbuhan itu didorong pertambahan dari jumlah pelanggan yang diproyeksikan mencapai 13 juta.

Direktur Keuangan Telkom Sudiro Asno, usai berbicara pada seminar "BUMN Outlook & Economic Growth 2010", di Jakarta, Kamis, mengatakan, hingga September 2009 jumlah pelanggan seluler telah mencapai 84 juta nomor, meningkat tajam dibanding akhir tahun 2008 sekitar 65,3 juta nomor.

"Tahun lalu (2008) terjadi penambahan pelanggan sekitar 16 juta. Tetapi tahun ini kami proyeksikan tumbuh sekitar 13 juta," katanya.

Menurutnya, dengan pertumbuhan pelanggan seluruh layanan TelkomGroup, manajemen juga memprediksi terjadi peningkatan laba konsolidasi.

Meski begitu, Sudiro tidak merinci laba bersih yang dimaksud. "Net profit belum bisa dihitung mudah-mudahan bisa tumbuh didorong penambahan pelanggan dan efisiensi operasional," katanya.

Ia menambahkan, dari sisi persentase laba bersih akan terjadi peningkatan yang didorong proyeksi laba selisih kurs.

"Pada tahun lalu (2008) kita loss valas Rp1,5 triliun. Mudah-mudahan terjadi gain valas sehingga bisa memperbaiki posisi net profit," kata Sudiro.

Pada tahun buku 2008, Telkom mencatat laba bersih sebesar Rp11,32 triliun turun sekitar 12 persen dibanding tahun 2007 sebesar Rp12,86 triliun.

Lebih lanjut diutarakannya, optimisme kinerja keuangan lebih bagus hingga akhir tahun didorong kompetisi layanan komunikasi mulai reda juga karena dampak krisis global juga revenue yang membaik.

Khusus PT Telkomsel, pendapatan anak perusahaan Telkom itu akan tumbuh 6 hingga 8 persen dibanding pendapatan tahun 2008.

"Pertumbuhan pendapatan Telkomsel lebih rendah dibanding pertumbuhan pelanggan karena kecenderungan penurunan rata-rata penggunaan seluler per pelanggan (ARPU)," katanya. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009