Jakarta, 16/10 (ANTARA) - Hari ini, Jumat, 16 Oktober 2009, diLantai 21
Kementerian Negara BUMN, Menteri Negara BUMN menghadiri pendirian perusahaan
patungan pabrik pupuk organik antara PTPN I dan PT PIM, kerjasama operasi
pengelolaan kebun PTPN I dengan PTPN III dan peresmian pusat jajanan Rex
Peunayong Banda Aceh.

     Hadir dalam acara ini, Syamsuddin Mahmud (Komisaris Utama PTPN I), Mawardy
Nurdin (Walikota Banda Aceh), Direksi PTPN I, Direksi PTPN III, Direksi Pupuk
Iskandar Muda (PT PIM) dan Direksi BUMN Pembina PKBL Propinsi Aceh.

     Gambaran tiga hal yang diresmikan hari ini adalah sebagai berikut:Peresmian
Proyek Pusat Jajanan Rex Peunayong Banda Aceh, yang merupakan bantuan hibah PKBL dari 22 BUMN di Propinsi Aceh dan BUMN Peduli, dengan nilai Rp.2,9 milyar
di areal seluas 670 m2. Pusat Jajanan tersebut menampung 35 pedagang makanan
tradisional yang selama ini menempati tempat tersebut. Ini juga dimaksudkan
sebagai bantuan paska bencana tsunami dan dalam rangka memperindah kota Banda
 Aceh. Sampai saat ini realisasi bantuan PKBL BUMN di Aceh mencapai sebesar
Rp.152,8 milyar yang terdiri atas bantuan modal kerja untuk 11.747 unit usaha
kecil, untuk koperasi sebesar Rp.127,7 milyar dan bantuan dalam bentuk hibah
program bina lingkungan sebesar Rp.25,1 milyar.

     Pendirian Perusahaan Patungan Pabrik Pupuk Organik antara PTPN I dengan PT
PIM, yang dinamai Ima Nusa Organik dengan kapasitas 30.000 ton pupuk
organik/tahun dengan teknologi Instan Composting Technologi (ICT) yang
menggunakan bio smart enzym dari Taiwan. Manfaat dari pabrik pupuk organik ini
adalah akan meningkatkan nilai tambah tandan kosong kelapa sawit, ramah
lingkungan dan harga pupuk organik yang terjangkau. Di samping itu, dalam jangka
panjang, pupuk organik akan meningkatkan produksi lahan pertanian. Nilai proyek
ini adalah sebesar Rp.48,89 milyar yang sebagian besar didanai PT PIM dan
Perbankan.

     Kerjasama Operasi (KSO) PTPN I dengan PTPN III untuk mengelola komoditi
karet dan kelapa sawit di kebun Karang Inong dan kebun Julok Rayeuk Selatan
dengan luas HGU 9.103 ha. Bagi PTPN I,KSO ini akan membantu terealisirnya
program replanting dan konversi tanaman di kebun KSO, sehingga di masa yang
akan datang kebun tersebut akan menjadi produktif. Sedangkan bagi PTPN III, kerjasama ini merupakan entry point untuk mengembangkan areal di sekitar wilayah KSO.

     Diperkirakan biaya investasi untuk replanting dan konversi tanaman tersebut
sebesar Rp.372 milyar yang seluruhnya didanai PTPN III dan Perbankan. KSO
berlangsung selama 25 tahun dan setelah 5 tahun KSO berjalan akan dilakukan
kajian kemungkinan kerjasama tersebut dilanjutkan dengan membentuk anak
perusahaan.

     Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Mahmud Husen,Kepala
Bagian Humas Kementerian Negara BUMN


 


Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009