Boyolali (ANTARA News) - Kabupaten Boyolali mengembangkan industri pembuatan keju murni yang dikelola oleh kelompok peternak sapi yang tergabung Koperasi Serba Usaha Susu Boyolali di Desa Karanggeneng, Boyolali, Jawa Tengah.

Koperasi yang mengembangkan industri keju tersebut hasil kerjasama antara petani peternak setempat dengan Lembaga Donor Pemerintah Jerman (DED), "Forum Economic Development and Employment Promotion" (FEDEP) Boyolali, dan Pemerintah Kabupaten Boyolali, kata Ketua Koperasi Serba Usaha Susu Boyolali Novianto.

Lembaga dari Pemerintah Jerman tersebut telah mengirimkan tenaga ahlinya untuk mendampingi industri keju murni secara komersial dan pertama di Jawa Tengah.

Menurut Novianto, Koperasi Serba Usaha Keju "Indrakila" ini, mampu mengolah susu murni sebanyak 500 liter dan akan menghasilkan keju murni sebanyak 50 kilogram per hari.

"Bahan dasar susu segar untuk industri keju dipasok oleh petani peternak sapi perah dari KUD Boyolali Kota dengan harga Rp3.500 per liter. Harga keju murni produksinya dijual Rp90 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram," kata Novianto.

Menurut dia, keju murni asal Boyolali produksinya masih terbatas dan hingga saat ini melayani konsumen dari restoran hotel-hotel di Jateng dan Yogakarta.

NOvianto menjelaskan, koperasi industri keju tersebut memiliki 25 anggota yang sudah berjalan enam bulan ini dengan modal awal sebanyak Rp350 juta.

Sementara Direktur Jenderal Deutscher Entwicklungsdient (DED) Jerman, Jurgen Wilhelm beserta rombangan didampingi Koordinator FEDEP II Boyolali, Tri Murni melakukan kunjungan di Koperasi Serba Usaha Keju Indrakila di Desa Karanggeneng, Boyolali, Jumat (16/10).

Menurut Jurgen Wilhelm, koperasi industri keju Boyolali Indrakila merupakan sebagai contoh Kemitraan Pemerintah dan Swasta (Public Private Partnership) yang baik.

Peran DED dalam pendirian industri pembuatan keju tersebut, kata Wilhelm, sebagai lembaga yang menyediakan seorang tenaga ahli asal Jerman untuk transfer teknologi kepada anggota koperasi di Boyolali ini.

Menurut Wilhelm, proyek tersebut sangat penting dan berguna untuk memulai sebuah proyek yang berbasis kemitraan pemerintah dan swasta dibantu pemerintah Jerman melalui DED.

"Tenaga ahli dari Jerman ini akan mendampingi selama tiga tahun untuk transfer teknologi cara pembuatan keju," kata Wilhelm.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009