Serang (ANTARA News) - Dua tektonik jauh mengguncang Gunung Anak Krakatau (GAK) akibat dampak gempa Ujungkulon yang terjadi pada Jumat, kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Anton Tripambudi, Sabtu.

"Saat gempa terjadi terekam seismograf (alat pencatat kegempaan) tercatat dua kali tektonik jauh," katanya.

Anton mengatakan, tektonik jauh itu berkedalaman antara 50 sampai 150 kilometer dan menimbulkan guncangan di sekitar Anak Krakatau.

Guncangan gempa tersebut, juga mengeluarkan kegempaan vulkanik dangkal (B) letusan dua kali, tremor empat dan gempa tektonik jauh dua kali.

Menurut dia, dua tektonik jauh ini akibat guncangan gempa Ujungkulon yang dirasakan sekitar Anak Krakatau.

Sedangkan, satu kali lagi tidak dirasakan guncangan gempa tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, aktivitas getaran itu dinamakan tektonik jauh karena terekam di Pos Pengamatan Anak Krakatau melalui alat pencatat kegempaan.

Selain itu, guncangan gempa Ujungkulon juga dirasakan di sekitar pesisir Provinsi Lampung.

Sementara itu, Kapolres Pandeglang, AKBP Aminudin, mengatakan, pascagempa Ujungkulon hingga saat ini tidak ada korban jiwa dari laporan petugas pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat yang diterjunkan langsung untuk melakukan pemantauan di daerah rawan gempa.

"Selama ini kami hanya menerimalaporan puluhan rumah dan masjid yang rusak akibat gempa itu," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009