Kayuagung, Sumsel (ANTARA News) - Permintaan konsumen terhadap gas elpiji isi ulang ukuran 12 kilogram (kg) di warung dan agen di Kayuagung, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, saat ini turun hingga lima persen per hari.

"Para ibu rumah tangga di daerah itu mulai beralih menggunakan tabung ukuran 3 kg, karena harganya mulai naik," kata Kiki (23), karyawan di salah satu depot elpiji di Kayuagung, Minggu.

Menurut dia, pasca terjadinya kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kg sebesar Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per tabung dari harga biasa, konsumen di daerah itu banyak beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg dijual seharga Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per tabung.

"Mereka mulai merasa keberatan untuk membeli gas elpiji ukuran 12 kg, karena kenaikannya terlalu tinggi dan nilai jualnya sudah dirasakan mahal," kata dia.

Dikatakannya, para ibu rumah tangga itu sekarang ini sebagian mulai menjual tabung gas elpiji kosong ke agen, kemudian uangnya dibelikan tabung 3 kg dengan harga kisaran Rp190 ribu per tabung.

"Sejak beberapa hari ini saja sudah ada sekitar sepuluh pelanggan kami yang menjual tabung gas elpiji 12 kg dan beralih menggunakan tabung isi 3 kg," kata dia pula.

Sementara Rendi (31), pemilik salah satu depot gas elpiji di Kayuagung mengakui kalau saat ini permintaan gas elpiji ukuran 12 kg cenderung turun, sementara tabung isi 3 kg mengalami kenaikan.

Menurut dia, permintaan gas elpiji tabung 12 kg sebelum terjadi kenaikan rata-rata sekitar 15-20 tabung per hari, tetapi saat ini untuk menjual sepuluh tabung saja sangat sulit.

Sebaliknya, lanjut dia, permintaan gas elpiji isi 3 kg yang biasanya maksimal hanya 20 tabung per hari, maka kini sudah menembus angka 25 tabung per hari.

Mengingat hal itu, kata dia pula, pihaknya terhitung pekan ini akan menambah pasokan gas elpiji isi 3 kg dan mengurangi suplai gas elpiji tabung 12 kg.

"Sebagai tahap awal kami akan mengurangi pesanan gas elpiji 12 kg dari agen di Palembang sekitar sepuluh persen, sebaliknya untuk tabung 3 kg jumlahnya dinaikkan sepuluh persen," kata dia pula.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009