Madiun (ANTARA News) - PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun, Jawa Timur, memproduksi dua gerbong kereta api kedinasan untuk angkutan Presiden Republik Indonesia dan pejabat negara yang merupakan pesanan dari Departemen Perhubungan Republik Indonesia.

Humas PT INKA Madiun, Fathor Rasid, Senin, mengatakan, pengerjaan kereta api kedinasan untuk presiden tersebut dimulai pada awal 2009 dan saat ini telah mencapai 60 persen.

Diperkirakan, pada 100 hari pemerintahan presiden baru yang terpilih ke depan, kereta sudah dapat dioperasikan untuk urusan tugas presiden.

"Target kami kereta akan selesai pada akhir tahun 2009. Pengerjaannya memang tidak dikebut, karena PT INKA lebih mengutamakan pengerjaan pembuatan kereta api untuk angkutan masyarakat. Saat ini selain kerta kedinasan presiden, PT INKA juga mengerjakan kereta angkutan untuk wilayah Pulau Sumatra," ujarnya kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, karena untuk angkutan presiden dan pejabat negara, maka desain kereta dinas tersebut berbeda dengan kereta angkutan pada umumnya. Meski demikian, kereta ini tetap menggunakan kereta pembangkit seperti kereta angkutan pada umumnya.

"Secara umum hampir sama. Kereta dinas nantinya juga akan ditarik oleh kereta pembangkit seperti kereta angkutan pada umunya. Hal yang membedakan adalah desain interior dan tingkat keamanannya. Kereta dinas kepresidenan ini akan dilengkapi dengan kaca anti peluru," katanya.

Spesifikasi interior yang digunakan merupakan tipe etnik Andalas Borneo, dimana semua bahan yang dipakai merupakan bahan kelas satu. Seperti lantai akan dibuat dari vinyl heavy duty, dinding akan dibuat dari kombinasi kayu jati dan polymer dengan aksen stainless frame, dan plafon terbuat dari kombinasi polymer dan lembaran kayu jati kelas satu.

Selain itu, lanjut Rasid, di dalam kereta juga disediakan, ruang pertemuan, ruang inspeksi, ruang makan, ruang istirahat, dan fasilitas lainnya untuk menunjang tugas-tugas kepresidenan. Kereta dinas presiden ini baru pertama kalinya dibuat oleh PT INKA.

"Wacana pemesanan kereta sudah sejak tahun 2007. Setelah itu, tahun 2008 surat resmi dari pemerintah melalui departemen perhubungan masuk ke INKA. Sedangkan tahun 2009 dana cair dan mulai dikerjakan," kata Rasid seraya mengelak pertanyaan wartawan tentang besarnya anggaran yang ditetapkan.

Menurut dia, pembuatan dan desain kereta ini dilakukan oleh tangan-tangan arsitek anak bangsa. Dan tahap pembuatan selanjutnya adalah tahap pengecatan, pemasangan interor, dan tes keselamatan lainnya. Seperti tes keseimbangan, tes jalan, dan lainnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009