Semarang (ANTARA News) - Kebakaran semak belukar seluas kurang lebih 500 meter persegi di sekitar Jalan Muara Mas Semarang yang terjadi Senin (19/10) pukul 23.30 WIB sempat membuat panik warga di sekitar lokasi kejadian.

Warga panik karena lokasi kebakaran hanya berjarak beberapa meter saja dari pemukiman penduduk.

Kepanikan warga tersebut ditambah dengan dimatikannya arus listrik sehingga suasana bertambah gelap tanpa penerangan.

Dua unit mobil pemadam kebakaran milik Dinas Kebakaran Kota Semarang dikerahkan untuk memadamkan api yang dengan cepat membesar karena sebagian semak belukar yang terbakar dalam keadaan kering disertai tiupan angin yang cukup kencang pada saat kebakaran.

Dalam waktu kurang dari satu jam api berhasil dipadamkan oleh puluhan petugas pemadam kebakaran dan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.

Salah seorang warga sekitar yang bertempat tinggal dengan jarak sekitar sepuluh meter dari semak belukar yang terbakar, Hendro (35), mengaku dirinya sempat panik saat mengetahui terjadi kebakaran.

"Saya tidak tahu pasti awal kebakaran karena sudah beristirahat di dalam rumah," katanya.

Dirinya baru mengetahui terjadi kebakaran setelah mendengar suara sirine mobil pemadam kebakaran dan asap tebal yang masuk ke dalam rumahnya.

"Saat itu juga saya bersama keluarga dan warga yang lainnya langsung keluar rumah sambil berjaga-jaga karena takut api yang dengan cepat membesar tersebut menjalar ke rumah," ujarnya.

Menurut Hendro, kebakaran semak belukar di daerah Muara Mas tidak hanya terjadi pada kali ini saja.

"Beberapa waktu yang lalu di lokasi yang sama juga pernah terjadi kebakaran semak belukar," katanya.

Diduga api yang menjadi penyebab utama terjadi kebakaran semak belukar muncul dari adanya seseorang yang membakar sampah di sekitar lokasi kebakaran.

Beberapa petugas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Utara dan Kepolisian Resor (Polres) Semarang Timur terlihat melakukan proses penyelidikan di lokasi kebakaran, antara lain dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab kebakaran semak belukar tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009