Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas, di Jakarta, Selasa, menyatakan, Presiden dan juga Wakil Presiden terpilih merupakan pemimpin bangsa, bukan hanya pemimpin golongan atau kelompok tertentu.

Ia juga menyatakan, "Kita memang telah berhasil melaksanakan Pemilu Presiden secara aman, tertib dan damai, tetapi ke depan pelaksanaannya harus berlangsung lebih baik lagi."

"Pemilu Presiden 2009 memang telah berjalan dengan aman, damai, tertib dan lancar," katanya dalam Pidato Pembukaan Sidang Paripurna MPR RI dengan agenda tunggal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2009.

"Dan berbagai kalangan, baik di dalam negeri maupun luar negeri mengakui, bahwa bangsa Indonesia telah berhasil melaksanakannya secara demokratis," katanya.

Taufiq Kiemas memulai pidatonya tepat pada pukul 10.07 WIB, dalam rapat paripurna yang dihadiri 647 anggota MPR RI dan dinyatakan terbuka untuk umum.

"Ini merupakan kedua kalinya MPR RI melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan pemilihan langsung oleh rakyat. Karenanya, hari ini merupakan hari bersejarah dalam pembangunan demokrasi di Indonesia," katanya dalam pembacaan pidato tertulis yang beberapa kali terhenti sejenak, karena keliru membaca, sehingga harus diulang setelah mengucapkan permohonan maaf.

Secara khusus, Taufiq Kiemas menyatakan terima kasih kepada HM Jusuf Kalla atas perannya sebagai Wakil Presiden RI pada periode 2004-2009.

Ia juga pada kesempatan itu menyatakan, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono telah berhasil memenangkan hati dan amanat sebagian besar rakyat Indonesia pada Pilpres 2009.

"Dengan demikian saudara adalah pemimpin bangsa, bukan hanya pemimpin golongan atau kelompok tertentu saja," tegasnya.

Rapat tersebut juga mendapat perhatian khusus sejumlah negara sahabat yang mengirimkan pimpinan serta dutanya, seperti Wakil Raja Brunai Darussalam, Presiden Demokrasi Timor Leste DR Ramos Horta, PM Singapura Lee Hsien Liong, PM Australia Kevin Rudd, PM Malaysia Tun Abdol Rodjak.

Selain itu, beberapa utusan resmi, di antaranya anggota Parlemen Jepang, anggota Parlemen Republik Korea, Menperdag Selandia Baru, Menlu Republik Filipina, Menteri Energi Republik Srilangka, Menlu Kerajaan Thailand, Menteri Lingkungan HIdup AS Lisa Jackson, serta Deputi Menlu Republik Ceko.

Hadir pula Wakil Presiden (Wapres) HM Jusuf Kalla, mantan Presiden ke-3 RI Prof Dr Ing BJ Habibie, mantan Wakil Presiden RI Try Soetrisno.

Taufiq Kiemas didampingi tiga wakil ketuanya, di antaranya Hajriyanto Yasseir Thohari dalam sambutan pembukaan juga mengungkapkan, sidang ini berlangsung masih dalam suasana berkabung, akibat musibah gempa bumi yang memporakporandakan beberapa wilayah di Nusantara.

"Kiranya semua cobaan ini menjadikan kita sebagai hamba agar senantiasa bertaqwa kepada-NYA," katanya.

Usai mengucapkan pidato singkatnya itu, Taufiq Kiemas memberi kesempatan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk membacakan sumpah serta janjinya, sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945.

Acara ini diawali dengan pembacaan surat keputusan KPU mengenai penetapan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2009, oleh Wakil Ketua MPR RI, Lukman Hakim Syaifuddin (Fraksi PPP).

Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu bernomor 373/KPPS/KPU/2009 tentang penetapan pasangan Capres dan Cawapres terpilih dalam Pilpres 2009.

Berdasarkan surat keputusan itu, Dr H Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof Dr Boediono yang memperoleh 73.874.562 suara atau 60,80 persen dari suara sah nasional 121,5 juta. Dengan demikian, keduanya sah menurut konstitusi untuk ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2009-2014.

Keputusan KPU ini ditetapkan dan berlaku sejak 18 Agustus 2009.

Sesudah itu, berdasarkan pasal (1) UUD 1945, kedua pemimpin bangsa itu mengucapkan sumpah dan janji, yakni diawali oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepat pada pukul 10.20 WIB, yang dilanjutkan penandatanganan berita acara pelantikan, disaksikan Pimpinan MPR RI.

Kemudian, Taufiq Kiemas mempersilakan Presiden RI membacakan pidatonya.

Susilo Bambang Yudhoyono yang lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, dan merupakan lulusan AMN 1973, merupakan Presiden ke-6 Republik Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009