Bandung, (ANTARA News) - Sebanyak 400 mahasiswa dari BEM se-Bandung raya yang hendak melakukan unjuk rasa pada hari pelantikan Presiden SBY-Boediono, di Jakarta, Selasa, dihadang polisi.

"Saat hendak pergi ke Jakarta menggunakan 10 bus sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa, bus yang kami pesan dikembalikan kepada pemiliknya oleh pihak Kepolisian," ujar Koordinator BEM se Bandung raya wilayah Jawa Barat, Mei Susanto, di Bandung, Selasa.

Menurut dia, rombongan telah menunggu dari jam 03.00 pagi. Namun, pada pukul 05.00 WIB diperoleh kabar bahwa bus yang disewa telah dikembalikan oleh kepolisian ke tempatnya.

"Kita sudah memesan 10 bus. Lima bus dari Unpad, Upi satu bus, Telkom dua bus dan ITB dua bus dengan total sekitar 400 orang," ungkapnya.

Namun, lanjutnya, pihaknya memberangkatkan masa juga sekitar 50 orang untuk pergi ke Jakarta tanpa menggunakan bus.

"Kami merasa heran. Padahal kami pergi ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi, mengapa harus dihalang-halangi," katanya.

Selain itu, papar Mei, ada juga mahasiwa yang telah menaiki bus kemudian diturunkan. "Hal tersebut terjadi pada mahasiswa Telkom. Mereka diturunkan di jalan saat hendak pergi ke Jakarta," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolwiltabes Bandung, Kombes Pol Imam Budi Supeno membantah adanya larangan mahasiswa pergi ke Jakarta.

"Kalau mau pergi ke Jakarta ya pergi saja, kita tidak melarang. Tapi, kalau pergi ke Jakarta sudah jam segini mau apa di sana," ungkapnya.

Menurut dia, saat ini pihaknya sedang melakukan pengamanan di Bandung terkait pelantikan SBY-Boediono.

"Kita menurunkan 1010 pasukan. Namun ditambah lagi 150 pasukan untuk pengamanan pelantikan SBY," ungkapnya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009