Jayapura (ANTARA News) - Sedikitnya 30 wartawan berbagai media cetak dan elektronik di Papua telah bersiap-siap melakukan perjalanan wisata jurnalistik ke puncak gunung bersalju Carstensz dengan ketinggian 4.884 meter yang merupakan salah satu dari "The Seven Summits".

"Kami para wartawan dari Jayapura sebanyak 23 orang akan bergabung dengan rekan-rekan jurnalis di Timika sebanyak delapan orang akan melakukan pendakian ke puncak Carstensz," kata salah seorang wartawan, Fibra Karim di Jayapura, Selasa.

Dia mengatakan, menurut rencana, para wartawan dari Jayapura akan terbang ke Timika pada Rabu (21/10) dengan menumpang dua pesawat yaitu Garuda dan Merpati.

Terbang dari Bandara Sentani menuju Bandara Moses Kilangin, Timika sekitar Pkl.10.15 WIT. Lama penerbangan sekitar 50 menit.

Menurut Fibra, semua perlengkapan pendakian Carstensz sudah disiapkan oleh para wartawan sendiri seperti selimut, senter, pakaian yang cukup dan sebagainya.

Rombongan pendaki Carstensz ini tidak hanya para wartawan tetapi juga beberapa pejabat Pemerintah Provinsi Papua khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta sekitar 13 wisatawan mancanegara (Wisman).

Perjalanan ke Carstensz ini bertujuan melakukan pembersihan sampah-sampah di lokasi yang akan dibangun pasanggarahan (guesthouse) dan dilakukan pemetaan pembangunan rumah istirahat di lokasi tersebut.

Jarak dari lokasi pembangunan pasanggrahan ke puncak salju Carstensz sekitar 480 meter.

Sementara itu pemrakarsa pembangunan pasanggrahan, Dr.Werener F.Weiglein menjelaskan, pembangunan guesthouse ini merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Papua "Papua Holding" dengan "Papua Explorer".

"Saya selaku Direktur Papua Explorer telah membuat perencanaan yang cukup matang dalam rangka pembangunan pasanggrahan bagi para wisatawan pendaki puncak Carstensz. Pasanggrahan ini diberi nama Carstensz Shelter," katanya.

Menurut rencana, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pasanggrahan ini sekitar Rp2 Miliar. Pembangunan akan selesai awal Januari 2010.

Puncak salju Carstensz pertama kali ditemukan oleh seorang pelaut bernama Kapten Carstensz tahun 1565 ketika dia berlayar di Pantai Selatan Papua.

Dari kejauhan, Carstensz melihat salju di puncak gunung itu dan setelah kembali ke negara asalnya di belanda, dia mempublikasikan pengalamannya itu namun masyarakat saat itu tidak mempercayai penemuannya itu.

Pada tahun 1960 seorang berkebangsaan Austria bernama Herrek melakukan ekspedisi pertama ke puncak gunung itu dan membuktikan bahwa di puncak gunung tersebut terdapat salju.

"Di daerah tropis ini, justeru terdapat puncak gunung yang bersalju.Inilah yang menakjubkan selain panorama yang sangat indah di puncak Carstensz itu," kata Werner. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009