Jakarta (ANTARA News) - Kantor Pelayanan Bea Cukai (KPBC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta memberlakukan pemeriksaan rinci terhadap data profil penumpang pesawat untuk mengantisipasi penyelundupan narkoba.

"Langkah tersebut untuk mengantisipasi penyelundupan narkotika dari luar negeri ke Indonesia melalui jasa penerbangan," kata Kepala KPBC Bandara Internasional Soekarno-Hatta Baduri Wijayanta di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, Rabu.

Baduri menjelaskan KPBC memprioritaskan pemeriksaaan terhadap penumpang pesawat yang berasal dari Asia seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Cina, serta sejumlah negara di Timur Tengah seperti Suriah, Qatar dan Iran.

Kepala KPBC Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengatakan kebanyakan pelaku atau kurir yang berupaya menyelundupkan narkotika merupakan penumpang pesawat yang berasal dari Malaysia, Taiwan, Hongkong maupun Cina.

Namun demikian, Baduri menjelaskan saat ini kemungkinan besar sudah terjadi penambahan negara yang harus diwaspadai sebagai pemasok narkotika.

Selain negara di Asia, sejumlah penumpang yang berasal dari negara Timur Tengah juga menunjukkan indikasi menjadi sindikat maupun jaringan pemasok bahan obat terlarang ke Indonesia.

Berikutnya yang diwaspadai adalah penumpang dari benua Afrika seperti Nigeria, Kamerun dan Liberia.

Saat ini KPBC Bandara Soekarno-Hatta menjalin kerja sama dengan Mabes Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengawasi dan membongkar sindikat pemasok obat terlarang.

Data KPBC menunjukkan jumlah pencegahan penyelundupan narkotika di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 2009 sebanyak 19 kali, sedangkan upaya penggagalan penyelundupan selama Oktober 2009 mencapai empat kali.

Sebelumnya, petugas bea dan cukai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis shabu seberat 26,852 kilogram dalam bentuk kristal bening dan 17,5 mililiter shabu cair asal Timur Tengah dengan nilai total mencapai Rp194 miliar di terminal II kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta.

Petugas juga berhasil mengamankan 10 warga negara Iran yakni Mrn, Kms, Ms, N, Kzs, Kr, Jms, Id, Ad dan Mbs.

Baduri mengatakan penggagalan upaya penyelundupan tersebut merupakan tangkapan terbesar sejak berdirinya Bandara Soekarno-Hatta. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009