Karimun, Kepri (ANTARA News) - Kapolres Karimun AKBP Djoko Rudi SIK mengungkapkan hasil analisa Tim Laboratorium Forensik Polri menyatakan terbakarnya kapal hisap timah KM Purnama SLG 359 GT, Minggu (11/10), di perairan Kenipan, Kecamatan Kundur Barat, Karimun, Kepulauan Riau, akibat kerusakan mesin.

"Laporan hasil analisa itu baru kami terima tadi via ponsel, ungkapan itu sama dengan hasil analisa resmi dari tim tersebut yang akan disampaikan secara tertulis pada kami," katanya di Mapolres Karimun, Rabu.

AKBP Djoko Rudi SIK menjelaskan berdasarkan hasil analisa tersebut, dapat disimpulkan peristiwa terbakarnya kapal hisap itu murni kecelakaan.

Sebelumnya, Jumat (16/10) Polres Karimun mendatangkan Tim Forensik Polri, untuk menyidik penyebab terbakarnya kapal hisap timah milik PT Mitra Maju Perkasa Raya yang diawaki 12 orang Thailand dan satu orang warga negara Indonesia saat beroperasi di area kuasa penambangan perusahaan timah swasta PT Penta Inti Mandiri.

Menurut Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Boy Herlambang SIK, mengatakan hasil penyelidikan dan uji laboratoriumnya tim itu di Medan, akan digunakan untuk bahan penyidikan lebih lanjut.

"Sebab berdasarkan hasil uji laboratorium itu dapat diketahui, apakah ada unsur kesengajaan atau murni kecelakaan," katanya.

Pascakejadian tersebut, Polres Karimun telah memeriksa sejumlah kru kapal sebagai saksi.

Berdasarkan penuturan Kuasa Kapal, Salahuding (39), berkewarganegaraan Thailand kapal itu terbakar setelah adanya kebocoran pada pompa hidrolik.

"Penyebabnya karena pipa hidrolik di kapal bocor dan menghantam cerobong asap pembuangan, sehingga muncul percikan api," ucapnya.

Ada lima orang yang berjaga saat kejadian yaitu Niwet, Thad, Sitichuk, Ying dan Praphan. Mereka berusaha memadamkan api, namun mereka tidak berdaya.

"Api cepat membesar, hingga membakar badan kapal. Kami terpaksa menyelamatkan diri dengan `speed boat` ke kapal hisap lain yakni KM Anugrah Jaya 1, tidak jauh dari lokasi kejadian," ujarnya.

Selain Salahuding, ada 11 awak kapal berkebangsaan Thailand yakni Arom (47) nakhoda-1, Se U (42) nakhoda-2, Thad (49) nakhoda-3, Sitichuk (38) kepala teknik, Suteep (34) asisten teknik, Nikon (32) kepala kamar, dan Narug Chai (37), Praphan (49), Niwet, Surasit (27), Ying (30) kru. Sedangkan, satu orang warga Indonesia bernama Heri Mulyana (37) bertugas sebagai koki.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009