Jakarta (ANTARA News) - Indonesia segera mengoptimalkan transaksi online dalam dunia pariwisata sebagai salah satu strategi makro pemasaran pariwisata tahun depan.

"Salah satu strategi makro kita untuk pariwisata tahun depan adalah dengan lebih banyak menggunakan transaksi online," kata Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, hal itu merupakan salah satu upaya untuk fokus pada "horizontal marketing" (pemasaran horizontal).

Wujudnya, menurut Sapta, adalah memanfaatkan transaksi elektronik (e-transaction) dalam sektor pariwisata di tanah air.

"Tentunya itu didukung dengan komunikasi marketing yang terintegrasi," katanya.

Integrasi itu meliputi tiga hal yakni PR news value yang tinggi, co-marketing, dan peningkatan peran Visit Indonesia Tourism Office (VITO) di beberapa negara pasar wisata sekaligus meningkatkan peran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Pihaknya juga menerapkan strategi makro lain yakni memfasilitasi pelaksanaan "consumer show" atau "direct selling" ke sejumlah negara.

"Kita juga akan lakukan famtrip untuk jurnalis, tokoh, dan selebriti," katanya.

Fokus pemasaran pariwisata tahun depan khususnya untuk produk tematik, pihaknya menekankan pada wisata spa, diving, dan golf.

Sedangkan untuk produk baru di luar wisata alam dan budaya adalah wisata jasa, wisata religi, dan "green tourism".

"Untuk mendukung sektor pariwisata, kita juga akan dorong dengan stimulus atau sistem insentif," katanya.

Pada periode Januari-Agustus 2009, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 4,12 juta untuk 15 negara fokus pasar.

Pihaknya optimistis target kunjungan tahun ini yang ditetapkan 6,4 juta orang akan tercapai bahkan terlampaui.

Tahun depan, Depbudpar berencana menaikkan target kunjungan wisman hingga menjadi 7 juta pengunjung hingga tutup tahun 2010.

Sapta mengatakan, Indonesia menjadi salah satu dari sebagian kecil negara di kawasan Asia Pasifik yang sektor pariwisata tumbuh positif. Secara umum sektor pariwisata di dunia sejak 2008 mengalami perlambatan bahkan tumbuh negatif di banyak negara di dunia.

Tercatat pada 2008 pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan 13,24 persen. Pada tahun ini, jumlah wisman yang datang ke Indonesia mencapai lebih dari 6,4 juta orang dengan perolehan devisa sebesar 7,57 juta dolar AS.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009