Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) pada sembilan bulan pertama per 30 September 2009 berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp65 miliar, yang menunjukkan perubahan sangat berarti dari semula rugi Rp67 miliar pada enam bulan pertama per Juni 2009.

Dirut PT BII, Ridha Wirakusumah mengatakan kepada pers di Jakarta, Jumat bahwa pertumbuhan kinerja BII yang kuat itu didukung oleh bisnis inti termasuk anak perusahaan.

Hal ini disebabkan selama empat bulan terakhir manajemen BII fokus pada konsolidasi, perbaikan, persiapan landasan yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan, katanya.

Sektor yang mendukung pertumbuhan itu, menurut dia, pendapatan bunga bersih naik 10 persen secara tahunan dari Rp2,056 miliar pada September 2008 menjadi Rp2,267 miliar pada September 2009.

Margin bunga bersih juga membaik menjadi 5,80 persen per 30 September 2009 dari 5,09 persen periode sama tahun lalu, ujarnya.

Selain itu, lanjut Ridha, pendapatan operasional lainnya (fee based income) naik 33 persen menjadi Rp1,240 miliar dibanding dengan periode sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan peningkatan yang berasal dari fee kartu kredit, trade finance, keuntungan dan transaksi valuta asing, remitance dan fee jasa lainnya.

Rasio kredit bermasalah gross (NPL gross) membaik menjadi 3,18 persen dari 3,60 persen pada September 2008, dan NPL net meningkat menjadi 1,72 persen dari 2,01 persen, ucapnya.

Ia mengatakan, pengendalian kredit yang lebih ketat, program restrukturisasi kredit yang lebih cepat dan pengawasan seksama terhadap debitur akan terus dilakukan untuk mempertahankan kualitas aset.

Selain itu, BII juga menerapkan kebijakan yang lebih konservatif pada kebijakan provisioning untuk seluruh kredit, ujarnya.

Menurut Ridha , kinerja BII kuartal ketiga 2009 membaik di aspek operasional. Total aset naik dari Rp54,6 triliun menjadi Rp56,9 triliun, total kredit tumbuh dari Rp35,4 triliun jadi Rp36,5 triliun.

Selain itu, managemen juga telah berhasil mengkonversi penurunan pendapatan bunga yang berasal dari surat berharga ke peningkatan pendapatan bunga dari kredit. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009